PDIP Gelar Penjaringan Bakal Cawali Surabaya Nopember
Senin, 20 Oktober 2014 19:15 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya akan menggelar penjaringan bakal calon Wali Kota Surabaya pada Nopember mendatang.
"Untuk menjaring bakal calon, kami akan bentuk tim yang khusus untuk menyeleksi siapa saja yang mendaftar. Siapa saja bisa mendaftar. Entah itu kader PDIP maupun masyarakat umum," kata Ketua DPC PDIP Surabaya Wisnu Sakti Buana kepada wartawan di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, penjaringan ini menyusul turunnya petunjuk teknis (juknis) terkait penjaringan balon dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP untuk Pilkada Surabaya.
Ia mengatakan tidak ada yang baru dalam juknis penjaringan ini. Semua poin-poin yang ada masih sama seperti penjaringan-penjaringan sebelumnya, salah satunya, delapan bulan sebelum pelaksaan pilkada. Surabaya sendiri akan menggelar Pilkada sekitar bulan Juni 2014 mendatang.
Wakil Wali Kota Surabaya ini menambahkan salah satu syarat untuk dapat dicalonkan PDIP adalah, yang bersangkutan harus memiliki elektabilitas yang tinggi dan juga memang dikehendaki oleh partai dan masyarakat.
Selain itu, lanjut dia, di internal PDIP sendiri juga akan melakukan survei untuk mengukur tingkat popularitas dan elektabilitas calon. Hasil dari survei ini juga akan menentukan yang bersangkutan layak untuk dicalonkan sebagai wali kota.
"Nama-nama yang masuk dan sudah kami seleksi, nantinya akan kami kirim ke DPP. Nantinya DPP yang akan menentukan siapa yang layak untuk maju. Untuk calon, semua ditentukan oleh DPP, itu sudah ketentuan di partai kami," katanya.
Mantan wakil ketua DPRD Kota Surabaya ini menandaskan, terkait dengan rencana Pilkada akan dipilih oleh anggota DPRD, pihaknya mengaku tidak risau dengan hal itu. Hal ini dikarenakan dalam juknis juga sudah ditentukan, langkah apa saja yang akan diambil ketika Pilkada dipilih wakil rakyat.
Ketika dipilih oleh DPRD, PDIP tetap akan mengusung calon yang bisa diterima oleh masyarakat luas. Dia menegaskan, calon yang maju tidak harus kader karena ketika sudah diusung oleh partai, maka yang bersangkutan sudah merupakan kader partai dan akan dididik sesuai garis partai.
"Saya sebagai kader partai tulen, akan manut apapun perintah DPP. Kalau diminta maju di Pilkada ya saya akan maju. Kalau diminta mendampingi bu Risma (wali kota Surabaya saat ini, Tri Rismaharini) saya juga siap," katanya. (*)