Dua Pelajar Tulungagung Menang Kompetisi "Telling Story"

Kediri (Antara Jatim) - Dua pelajar asal Sekolah Menengah Umum (SMU) Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menang dalam lomba mendongeng dalam Bahasa Inggris atau "telling story" yang digelar sebuah pusat kursus bahasa tersebut di Pare, Kabupaten Kediri. Tri sulastri, dewan juri dalam acara itu, Rabu mengatakan dua pemenang itu adalah Nimas Ayu Muji Hastutik, pelajar kelas tiga, dan Olivia Miranda Jasmine, pelajar kelas satu. Keduanya berasal dari sekolah yang sama, yaitu SMA boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Sementara, untuk juara ketiga adalah Muh Taufik Aji dari MAN Purwoasri, Kabupaten Kediri. "Kami melihat pembawaan, topik serta tema yang bagus," kata Tri dikonfirmasi terkait dengan teknik penjurian. Ia mengatakan setiap peserta mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dan luar biasa. Mereka juga membawa berbagai macam alat yang digunakan untuk melengkapi cerita dongeng yang mereka bawakan. Selain itu, perlengkapan itu juga digunakan untuk meyakinkan dewan juri. Pimpinan Mahesa Institute, lembaga kursus Bahasa Inggris yang mengadakan acara tersebut, Arsyad Nouval Adi, mengaku sengaja menggelar kegiatan "telling story" itu. Selain sebagai ajang melatih kemampuan Bahasa Inggris, juga sebagai pelajaran, agar pelajar tidak melupakan budaya. "Kami ingin agar mereka tidak lupa budaya. Untuk itu, kami ambil tema 'caring and sharing' (peduli dan berbagi) ini," kata Arsyad. Ia mengatakan kegiatan itu diikuti 37 peserta dari sejumlah sekolah di karesidenan Kediri. Mereka terdiri dari pelajar SMA serta yang setingkat (madrasah aliyah/MA). Mereka membawakan cerita sesuai dengan tema yang diberikan panitia. Nimas Ayu, salah seorang pemenang mengaku ia mengambil judul dongeng yang ia bawakan "Food for the princes". Ia ingin berpesan, jika ingin berbagi, agar berbagi kebaikan dan bukan keburukan, dan agar menjauhi egois. "Jika ingin berbagi, berbagilah kebaikan bukan keburukan," kata remaja kelas tiga jurusan IPA ini. Sementara Muh Taufik, pemenang lainnya mengaku ia membawakan judul tentang putri Cinderella. Namun, ia sengaja mengubahnya alur cerita dalam dongeng itu bukan dengan percintaan melainkan menceritakan tentang gadis yang sabar dan mampu memaafkan. (*)