Jatim Siap Jalin Kerja Sama Tenaga Kerja dengan Jerman`
Kamis, 11 September 2014 18:38 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap menjalin kerja sama dalam bidang tenaga kerja dengan Jerman terutama untuk anak-anak lulusan Sekolah Menengah Kejuruan di provinsi setempat.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis, mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat antusias terhadap tawaran kerja sama pemerintah Jerman tentang kebutuhan tenaga kerja untuk anak-anak lulusan SMK di Jatim.
"Saat ini terdapat enam juta lowongan kerja yang ditawarkan bagi anak lulusan SMK itu belum ada standar yang diberlakukan. Dan kami sangat tertantang dengan kondisi tersebut," katanya.
Ia mengemukakan, supaya tenaga-tenaga terampil lulusan SMK Jatim dapat mengisi lowongan yang ada sesuai ketrampilan yang mereka miliki sekaligus yang dibutuhkan, maka Pemprov Jatim dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur segera memperbaiki sistem pendidikan belajar mengajar di SMK-SMK yakni yang tadinya 40 – 60 menjadi 70 praktek dan 30 persen teori.
"Tawaran kerja sama lowongan kerja itu bukan lulusan apa yang dipertanyakan tapi kerja apa mereka nanti disana. Itulah yang menjadi titik beratnya atau penekanannya," katanya.
Ia mengatakan, dari enam juta lowongan kerja yang ditawarkan Jerman ke Jatim, dan anak- anak lulusan SMK Jatim minimal bisa mengisi seribu lowongan yang ada ini sudah sangat bagus. Sebab, dari jumlah seribu lowongan yang terisi oleh tenaga kerja Jatim itu sudah bisa merubah imej bahwa jawa Timur itu memang benar- benar mampu dan baik.
"Terus imej dunia internasional akhirnya mengakui kemampuan generasi muda Jatim itu jauh lebih baik dari yang mereka kira. Dan kelasnya tidak hanya kelas ASEAN tapi sudah kelas Internasional atau kelas dunia," katanya.
Ia mengatakan, saat ini terdapat 9 SMK di Jatim yang telah mengadakan kerjasama dengan dunia usaha berskala nasional di antaranya Honda Motor, PT. Astra, PT. Indomarko, PT.Panca Indonesia, PT. Visto, PT. Seger Agro Nusantara, Bandung Tehno Cord, PT. Astra 2000 dan PT. Pelindo.
"Kedepan, akan ditambah lagi jumlahnya sesuai dengan kebutuhan dan peruntukan serta persaingan kualitas dan SDM dari SMK itu sendiri. Karena hal tersebut bisa digunakan sebagai jawaban dari tantangan globalisasi tenaga kerja mendatang," katanya.
Sementara itu, Atase Pendidikan dan kebudayaan Jerman Prof. Dr.rer.nat. Agus Rubiyanto mengatakan, sebetulnya lowongan di Jerman sangat luas dan banyak. Tetapi, semua itu juga tergantung pada minat dan keinginan dari para pemuda Indonesia umumnya dan Jawa Timur khususnya.
"Kami sebagai bangsa Indonesia dan warga Jatim khususnya harus bangga, karena yang bisa menguasai teknologi di Jerman itu adalah orang Indonesia. Ditambah lagi profesor termuda di Jerman adalah orang Indonesia dan yang paling membanggakan lagi dia profesor tersebut adalah warga Surabaya," katanya.(*)