Manajemen "Suroboyo Carnival" Bantah Mangkir Panggilan DPRD
Rabu, 6 Agustus 2014 19:11 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Manajemen "Suroboyo Carnival Night Market" membantah mangkir dari panggilan Komisi C DPRD Surabaya, Selasa (5/8), untuk rapat dengar pendapat membahas kelengkapan izin analisa dampak mengenai lingkungan lalu lintas yang dinilai bermasalah.
Manajer Operasional SCNM, Slamet, Rabu, mengatakan pihaknya tidak berniat untuk mangkir, namun ketidakhadirannya lebih kepada persoalan undangan yang mendadak.
"Bagaimana kami bisa hadir, undangan sampai di kantor pukul 14.00 WIB, sementara harus hadir pukul 15.00 WIB, tentu saja kami tidak siap. Apalagi para pimpinan yang berkompeten sedang tidak berada di tempat," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya spontan menyampaikan via telepon untuk menunda pembahasan, tetapi secara prinsip siap untuk bersikap kooperatif. "Apalagi kami ini baru 'soft opening', belum 'grand opening'," ujarnya.
Slamet juga membantah tudingan dari sejumlah kalangan bahwa wahana SCNM tidak memiliki izin Amdal Lalin, karena PT Sinar Mutiara Sinergi selaku pengelola telah mengantongi izin dari Dinas Perhubungan Kota Surabaya dengan Nomor 550.1/4096/436.6.10/2014.
Selain itu, izin seperti IMB Nomor 188/1832-91/436.6.2/2014, Amdal, RKL-RPL Nomor 660.1/2511/436.7.2/2014, HO Nomor 530.68/494/436.7.2/2014, dan TDUP Pariwisata Nomor 503.08/548/436.6.14/2014.
Hal ini juga dipertegas oleh salah satu Direktur PT PT Sinar Mutiara Sinergi sebagai pengelola Suroboyo Carnival yang enggan disebut namanya, bahwa sebagai investor pihaknya akan mendukung program pemkot demi berkembanganya Kota Surabaya sebagai tujuan wisata nasional bahkan internasional.
"Kami ini hanya bergerak di bidang jasa wisata untuk hiburan keluarga bahkan bisa dijadikan sebagai sarana pendidikan, bukan jenis usaha ilegal seperti yang berkaitan dengan narkoba atau tempat-tempat hiburan yang bisa merusak generasi muda," katanya.
Untuk itu, pihaknya sangat membutuhkan dukungan Pemkot dan DPRD Surabaya agar bisa turut mengembangkan Kota Surabaya menjadi kota tujuan wisata.
"Sebagai pengelola, kami siap mendukung program dan pengembangan kota Surabaya utamanya sebagai kota tujuan wisata untuk tingkat nasional maupun internasional, seperti yang telah kami lakukan di beberapa kota lain seperti Batu, Bali, Lamongan, dan Tangerang. Asalkan Pemkot Surabaya juga siap dengan lahan yang kami butuhkan," katanya.
Selain itu, pihaknya siap membangun tujuan wisata baru di kota Surabaya, seperti Sea World, Since Centre, Kebun Binatang malam (Night Zoo), bahkan Museum Tubuh, jika mendapat dukungan penuh dari pemkot.
"Kami sudah melihat bahwa di kota Surabaya masih banyak lahan yang bisa difungsikan untuk pengembangan wisata, dan kami sebagai investor juga siap mendukung pemkot Surabaya jika memang menghendaki pengembangannya, apapun bentuk wisatanya asal pemkot mendukung soal kesiapan lahannya," katanya.
Namun demikian, diakui bahwa pihaknya memang masih harus menyelesaikan beberapa bangunan untuk sarana dan prasarana yang belum terselesaikan, karena pengerjaannya tertunda liburan panjang lebaran.
"Melubernya kendaraan di luar area parker yang telah kami sediakan saat pembukaan hingga hari ini memang di luar dugaan, padahal, secara total kami telah menyiapkan 12 hektare untuk area parkir yang kini juga belum seluruhnya selesai," katanya. (*)