Warga Trenggalek Serbu Operasi Pasar Sembako
Senin, 30 Juni 2014 17:15 WIB
Trenggalek (Antara Jatim) - Ratusan warga "menyerbu" kegiatan operasi pasar sejumlah komoditas sembako yang digelar Perum Bulog Subdivre Tulungagung dan Dinas Perdagangan Jawa Timur di dua pasar tradisional Kabupaten Trenggalek, Senin.
Kegiatan serupa rencananya kembali digelar pihak Bulog bersama Dinas Koperindagtamben Tulungagung di Pasar Bendorejo, Kecamatan Pogalan.
"Kami hanya diminta provinsi merekomendasikan dua pasar untuk kegiatan operasi pasar, sehingga dinas koperindag tamben Tulungagung menunjuk Pasar Rejowinangun dan Bendorejo sebagai pusat kegiatan operasi pasar selama Ramadhan," terang Kabag Humas Pemkab Trenggalek, Yuli Priyanto.
Kendati hanya mendaftarkan dua pasar tradisional bagi gelaran program operasi pasar, Yuli mengisyaratkan kegiatan operasi pasar bersubsidi ongkos angkut dari Pemprov Jatim tersebut bisa dipindah ke pasar tradisional di wilayah Kabupaten Trenggalek, yang memerlukan.
Kegiatan operasi pasar merupakan program Pemprov Jatim, namun pelaksanaanya dilakukan perwakilan Badan Urusan Logistik di daerah, didampingi tim diskoperindag tamben di masing-masing daerah.
Kabid Industri dan Perdagangan Diskoperindag Tamben Kabupaten Trenggalek, Agung Suyono menjelaskan, ada empat komoditi yang dijual dengan harga "miring", masing-masing adalah 356 kilogram beras premium, 655 kilogram gula pasir, 365 liter minyak goreng, serta 655 kilogram terigu.
Agung tidak menyebut rinci besaran subsidi ongkos angkut yang dialokasikan Pemprov Jatim untuk Trenggalek.
Ia hanya mengisyaratkan besaran subsidi angkos angkut yang dibayarkan ke pihak Bulog, khusus untuk Kabupaten Trenggalek disesuaikan dengan volume serapan empat komoditas sembako OP yang dijual dengan harga murah/di bawah pasaran.
"Yang jelas harganya lebih murah dari harga pasaran umum, selisih berkisar antara Rp1.000 hingga Rp3.000 per kilogram," jelasnya.
Ia mencontohkan harga beras premium yang di pasaran mencapai kisaran Rp8.500 hingga Rp9.500 per kilogram, dalam kegiatan OP hanya dijual dengan harga Rp7.500 per kilogram. Demikian pula dengan harga gula pasir yang kini tembus Rp10.000 per kilogram, dalam OP yang digelar Bulog dan telah diberi subsidi ongkos angkut oleh Pemprov Jatim hanya dijual seharga Rp8.500 per kilogram. (*)