Madiun (Antara Jatim) - Para petani di tepian hutan Desa Padas, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, melakukan panen raya tanaman porang yang menjadi komoditas andalan warga setempat. "Menanam porang merupakan salah satu cara untuk meningkatkan taraf hidup warga desa setempat yang berada di tepian hutan. Sudah dua mingguan ini mulai panen," ujar Ketua Masyarakat Pengelola Sumber Daya Hutan (MPSDH) Wono Lestari desa setempat, Suyatno, Rabu. Menurut dia, umbi porang yang dipanen tersebut kemudian dikumpulkan ke lumbung MPSDH setempat. Setelah itu, umbi porang ditimbang dan dicatat untuk mengetahui kepemilikannya. Untuk tahun ini, para petani memilih menjual porangnya dalam kondisi basah. Hal itu guna menghindari risiko busuk jika dikeringkan karena molornya musim hujan. "Tahun ini bulan Mei masih turun hujan. Kalau dikeringkan dibuat "chip" atau keripik takutnya busuk, sehingga petani lebih aman menjual dalam bentuk umbi basah. Harganya mencapai Rp3.000 per kilo," kata dia. Suyatno menjelaskan, porang pertama kali dikenalkan ke petani tepian hutan setempat pada tahun 2002. Sejak itu, masyarakat sekitar hutan bisa merasakan manfaatnya untuk menambah penghasilan. Awalnya, luas lahan hutan yang ditanami porang hanya dua hektare. Seiring waktu, jumlah tersebut terus bertambah karena hasil panennya cukup menjanjikan. Selain itu, perawatan tanaman porang juga relatif mudah. Hingga saat ini luas lahan hutan setempat yang telah ditanami porang di bawah tegakan jati mencapai 50 hektare. Setiap hektarenya mampu menghasilkan enam hingga tujuh ton umbi porang. "Sebenarnya lahannya masih banyak, karena luasan hutan yang kami kelola mencapai 114 hektare. Kalau jumlah pesanggem atau petaninya saat ini sudah mencapai 80 orang, dulu hanya beberapa orang saja," tutur Suyatno. (*)
Petani Tepian Hutan di Madiun Panen Porang
Rabu, 14 Mei 2014 16:01 WIB