Produksi Blok Cepu Bojonegoro Bertahan 30 Tahun
Kamis, 24 April 2014 22:51 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas menyatakan produksi minyak Banyu Urip Blok Cepu di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, setelah mencapai puncaknya sebesar 165 ribu barel per hari dan akan terus menurun dalam kurun waktu 30 tahun.
"Secara alamiah produksi minyak Blok Cepu sebesar 165 ribu barel par hari yang akan bisa direalisasikan 2015 akan terus menurun dalam kurun waktu 30 tahun," kata Kepala SKK Migas J Wijonarko, kepada Wakil Presiden Boediono, yang melakukan kunjungan kerja di Bojonegoro, Kamis.
Kepada Wapres Boediono dan rombongannya, ia menjelaskan produksi awal minyak Banyu Urip Blok Cepu dimulai sejak 2009 sebesar 20 ribu barel/hari.
Sesuai rencana, menurut dia, produksi minyak Banyu Urip Blok Cepu tersebut, akan meningkat mulai November mendatang, hingga akhirnya akan mencapai puncaknya sebesar 165 ribu barel/hari, Februari 2015.
Ia menyebutkan produksi puncak minyak Blok Cepu sebesar 165 ribu barel/hari tersebut dihasilkan dari 33 sumur produksi dan 15 sumur injeksi gas dan air.
"Produksi minyak Blok Cepu itu disalurkan melalui pipa ke lokasi penampungan di tengah laut di Tuban," jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan perkembangan pembangunan proyek "engineering, procurement and constructions" (EPC) I, II, III, IV dan V migas Blok Cepu, hingga pekan ketiga April ini mencapai 87 persen.
"Di antaranya proyek Blok Cepu itu untuk EPC II sudah hampir mencapai 100 persen, karena hanya tinggal menutup pipa distribusi minyak," tandasnya.
Selain itu, juga disebutkan sesuai "plan of development" (POD) Blok Cepu, besarnya investasi proyek Banyu Urip mencapai 2,525 miliar dolar Amerika Serikat, dengan rincian untuk pembangunan fasilitas produksi 2,188 miliar dolar Amerika Serikat dan Pengeboran 337 juta Dolar Amerika Serikat.
Ia menambahkan pelaksanaan proyek migas Blok Cepu melibatkan sekitar 9.600 tenaga kerja dan 600 kontraktor yang semuanya dari dalam negeri.
Pada kesempatan itu, Presiden Mobil Cepu Limited (MCL) Jon M Gibbs mengatakan prioritas utama MCL adalah menyelesaikan proyek secara aman.
"Kami akan berkomitmen mampu menyelesaikan pekerjaan sehingga produksi puncak bisa tercapai 2015," katanya, menegaskan.
Usai memperoleh penjelasan Wapres Boediono dengan didampingi Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono meninjau lokasi proyek Blok Cepu di Kecamatan Ngasem. (*)