Dindik Jember Perketat Pengawasan UN 2014
Kamis, 27 Maret 2014 10:35 WIB
Jember (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Jember, Jawa Timur, akan memperketat pengawasan ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat pada tahun 2014 dengan menambah jumlah pengawas.
"UN tahun ini dijamin akan semakin ketat dan lebih bermutu dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena pemerintah memperketat pengawasan pelaksanaan UN," kata Kepala Bidang SMP, SMA, dan SMK Dindik Jember Tatang Priyanggono, Kamis.
Menurut dia, pihaknya menambah jumlah pengawas satuan pendidikan di masing-masing sekolah penyelenggara, misalnya jumlah ruangan yang digunakan UN sebanyak 5-10 ruangan dalam satu sekolah, maka jumlah pengawas lebih dari satu orang.
"Tahun lalu, satu sekolah hanya menggunakan satu pengawas independen dari perguruan tinggi, sedangkan tahun ini jumlah pengawas bisa dua atau lebih sesuai dengan jumlah ruangan yang digunakan peserta UN," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, soal ujian yang dibagikan kepada peserta tidak sama karena terdapat 20 soal yang berbeda dalam satu ruangan yang diisi sebanyak 20 peserta, sehingga menekan terjadinya kecurangan atau saling mencontek dalam pelaksanaan UN tersebut.
"Setiap peserta akan memegang soal yang berbeda, sehingga mereka dituntut untuk mengerjakan sendiri dan hasil ujian itu murni dari usaha setiap siswa," katanya.
Jumlah peserta UN tingkat SMA/MA/SMK di Kabupaten Jember sebanyak 21.032 siswa, sedangkan untuk tingkat SMP/MTS mencapai 31.600 siswa dan peserta untuk kejar paket B dan C sebanyak 1.500 siswa yang tersebar di 31 kecamatan di Jember.
"Kami meminta semua kepala sekolah dan guru memberikan bimbingan kepada anak didiknya untuk mempersiapkan pelaksanaan UN tingkat SMA/MA/SMK yang digelar pada 4-16 April 2014, sedangkan untuk SMP/MTs digelar pada 5-8 Mei 2014," paparnya.
Untuk SMK, kata dia, masing-masing sekolah sudah melakukan ujian praktek yakni ujian kompetensi keahlian (UKK) sejak Februari 2014, tujuan UKK adalah untuk menguji kompetensi keahlian siswa di bidang yang diambil dan merupakan salah satu prasyarat kelulusan bagi siswa SMK.
"Saya berharap seluruh siswa baik tingkat SMA/MA/SMK maupun SMP/MTs bisa lulus UN 100 persen," ujarnya.(*)