Perpenca Jember Minta KPU Akomodasi Pemilih Difabel
Rabu, 26 Maret 2014 16:32 WIB
Jember (Antara Jatim) - Persatuan Penyandang Cacat (Perpenca) Kabupaten Jember, Jawa Timur, meminta Komisi Pemilihan Umum setempat untuk mengakomodasi kebutuhan pemilih difabel dalam Pemilu Legislatif yang digelar 9 April 2014.
"Kami kecewa karena tidak terpenuhinya asas pemilu bagi pemilih difabel, khususnya penyandang tuna netra karena hanya disediakan bingkai braile (template) surat suara DPD, sedangkan template DPR, DPRD Jatim dan DPRD Jember tidak ada," kata Ketua Perpenca Jember Zaenuri, Rabu.
Menurut dia, beberapa tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu 2009 juga sulit diakses oleh pemilih difabel yang menggunakan kursi roda, sehingga mereka juga enggan datang ke TPS untuk menyalurkan hak suaranya.
"Perpenca juga mendesak agar KPU menginstruksikan kepada panitia pemungutan suara (PPS) untuk membangun TPS yang mudah diakses bagi para pemilih difabel fisik," tuturnya.
Ia menjelaskan jumlah pemilih difabel di Jember sebanyak 3.930 orang dengan rincian pemilih tuna netra sebanyak 750 orang, tuna daksa sebanyak 2.000 orang, tuna grahita sebanyak 500 orang, tuna wicara sebanyak 400 orang, dan tuna rungu sebanyak 280 orang.
"Kami sudah menyerahkan data jumlah pemilih difabel di Jember kepada KPU setempat, sehingga saya berharap penyelenggara pemilu benar-benar serius memperhatikan potensi pemilih difabel yang tersebar di 31 kecamatan di Jember," paparnya.
Sementara Komisioner KPU Jember Hanan Kukuh Ratmono mengatakan pihaknya tidak bisa menyediakan template surat suara DPR, DPRD Jatim, dan DPRD Jember karena KPU pusat tidak menyediakannya dan hanya disediakan template surat suara DPD.
"Untuk itu, pihak KPU menyediakan formulir A2 untuk petugas khusus yang akan mengantar pemilih difabel saat ada di TPS, sehingga bisa membantu mereka untuk mencoblos surat suara DPR, DPRD Jatim, dan DPRD Jember," tuturnya.
Terkait dengan TPS, Hanan mengaku sejauh ini lokasi TPS bisa diakses oleh para penyandang cacat karena biasanya lokasi TPS berada di halaman rumah atau di sekitar lapangan yang mudah diakses siapapun, termasuk para pemilih difabel.(*)