Tiga Kecamatan di Sumenep Endemis Tuberculosis
Rabu, 19 Maret 2014 13:43 WIB
Sumenep (Antara Jatim) - Tiga Kecamatan di Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur masuk kategori endemis penyakit toberculosis (TB) dan jumlah penderitanya paling banyak.
Bupati Sumenep Busro Karim, Rabu mengatakan, ketiga kecamatan yang warganya banyak ditemukan menderita TB itu masing-masing Kecamatan Batang-batang, Sapeken dan Kecamatan Pragaan.
"Penderita TB di Kecamatan Batang-batang sebanyak 144 orang, Sapeken sebanyak 123 orang dan di Kecamatan Pragaan sebanyak 114 orang," kata Busro Karim dalam pembukaan lokakarya percepatan penanggulangan penyakit tubercolusis di kantor PC NU Sumenep yang digelar oleh Pengurus Pusat Lambaga Kesehatan NU.
Oleh karenanya, kata bupati, pihaknya memberikan perhatian khusus kepada tiga kecamatan yang warganya ditemukan banyak menderita TB itu.
Bahkan, dalam kesempatan itu, bupati juga menyampaikan penghargaan kepada LKNU karena telah menempatkan lokakarya percepatan penanggulangan TB di Kabupaten Sumenep, sehingga dengan adanya program itu, diharapkan semua pihak bisa melakukan percepatan penanggulangan.
Menurut bupati, sebenarnya warga Sumenep yang diketahui menderita TB dalam kurun waktu dua tahun ini telah menurun.
Pada tahun 2012, kata dia, warga yang diketahui menderita TB sebanyak 1.840 orang dari sekitar 1 juta lebih penduduk di wilayah itu.
Namun pada tahun 2013, jumlah warga Sumenep yang menderita TB hanya 1.704 orang.
"Namun meski mengalami penurunan, jumlahnya tetap tinggi, bahkan Kabupaten Sumenep tercatat sebagai kabupaten kedua di Jawa Timur yang jumlah penderita TB-nya paling banyak," terang Busro Karim.
Bupati mengatakan, banyak hal yang menyebabkan warga Sumenep banyak terserang TB. Salah satunya, karena faktor pola hidup yang tidak sehat.
Pola hidup yang tidak sehat itu, sambung dia, akan sengat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat, disamping wawasan tentang penanggulangan penyakit memang sangat kurang.
Pemkab, sejauh ini telah mencanangkan program pola hidup sehat melalui lembaga kesehatan yang tersebar di berbagai kecamatan dan desa.
"Tapi kami rasa belum cukup, tanpa adanya peran semua pihak," katanya.
Oleh karenanya, bupati juga mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat di wilayah itu agar proaktif dalam mencanangkan pola hidup sehat. (*)