Musibah erupsi Gunung Kelud (1.731 mdpl) di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis (13/2) malam lalu mengingatkan bahwa manusia itu sangat kecil dan lemah di mata Tuhan dan alam. Demikian yang dikatakan oleh personel Slank Bimo Setiawan Almachzumi. Bimo yang akrab disapa Bimbim ini menyebut musibah bencana alam itu merupakan sebuah ketukan, agar manusia lebih mencintai alam. Indonesia, kata dia memang berada di wilayah "ring of fire", cincin api Pasifik atau lingkaran api Pasifik. Yaitu, daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. "Baru satu saja (erupsi Gunung Kelud) sudah bisa melemahkan penerbangan. Kalau tidak ada angin, bagaimana abu bisa terbawa," katanya saat menghibur para korban erupsi Gunung Kelud di Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. Pria yang juga drummer ini kembali mengingatkan agar manusia bisa lebih bersahabat dengan alam, tidak merusak ekosistem yang ada. Bencana alam datang silih berganti, seperti banjir, tanah longsor, dan sejumlah bencana alam lain. Ia juga merasa prihatin dengan musibah yang terjadi. Selama ini, ia dengan rekan-rekannya sesama di grup musik Slank, hanya melihat lewat pemberitaan baik di televisi ataupun media lainnya, dan ia ingin memastikan kondisi di lokasi bencana. "Kami ingin menghibur warga yang terkena bencana, sekaligus ingin melihat langsung suasana," papar pria kelahiran Jakarta, 25 December 1966 ini. Dalam kunjungan grup musik ini, dilakukan di SDN II Puncu, Desa/Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. Para "Slanker's mania", sebutan penggemar grup musik ini juga memadati lokasi sekolah yang dikunjungi grup musik itu. Slank menghibur para pelajar, warga, serta para penggemarnya dengan menyanyikan sejumlah lagu di antaranya "Balikin", dan sejumlah lagu lainnya. Walaupun harus berdesak-desakan, mereka tidak keberatan. Mereka juga menunggu acara sampai selesai, dan rombongan grup musik itu pulang. Gunung Kelud di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, erupsi pada Kamis (13/2), mengeluarkan material vulkanik berupa batu, pasir, dan debu. Ribuan warga harus mengungsi saat erupsi terjadi, dan akibat erupsi itu, kerusakan yang ditimbulkan cukup besar baik rumah, peternakan, ataupun pertanian warga. (*)
Bimbim Ingatkan Belajar Mencintai Alam
Jumat, 14 Maret 2014 5:28 WIB