Malang (Antara Jatim) - Bupati Malang Rendra Kresna mengkhawatirkan agenda "try out" siswa-siswi kelas akhir di SD, SMP maupun SMA di Kecamatan Ngantang dan Kasembon yang terdampak erupsi Gunung Kelud (1731 mdpl) berantakan karena kegiatan belajar mengajar di dua kecamatan itu diliburkan total. "Kondisi sekarang ini saja masih seperti ini dan sangat tidak memungkinkan, padahal Selasa pekan depan (18/2) seharusnya mengikuti 'try out' sebagai persiapan Ujian Nasional (UN)," kata Rendra Kresna di Pujon, Kabupaten Malang, Jatim, Sabtu. Rendra mengatakan pihaknya akan mengupayakan mencari lokasi sekolah terdekat yang memungkinkan untuk diselenggarakannya try out bagi siswa-siswi SD kelas VI, SMP kelas IX dan SMA kelas XII dari dua kecamatan tersebut. Ia mengemukakan sejak terjadinya erupsi Gunung Kelud (Kamis, 13/2) malam, pada Jumat (14/2) seluruh sekolah, mulai tingkat SD hingga SMA di Kecamatan Ngantang, Kasembon dan Pujon diliburkan total. Menyinggung sampai kapan sekolah di dua kecamatan tersebut diliburkan, Rendra mengaku, tidak tahu. Namun, yang pasti hingga kondisi di dua kecamatan itu benar-benar aman dan abu vulkanik yang cukup tebal di kawasan itu sudah dibersihkan. Untuk membersihkan abu vulkanik di wilayah yang terkena dampak erupsi Gunung Kelud di Kabupaten Malang, kata Rendra, pihaknya akan meminta bantuan ke sejumlah elemen masyarakat, khususnya TNI dari berbagai kesatuan serta Polri. Menurut dia, permintaan bantuan tersebut sudah dibicarakan dan dikoordinasikan dengan pimpinan kesatuan masing-masing. "Saya yakin pasti dikabulkan dan segera mengirim personelnya," ujar Rendra. Selain personel dari berbagai kesatuan TNI dan Polri, kata Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Malang tersebut, pihaknya juga akan mengerahkan berbagai peralatan, seperti eskavator, yang didatangkan dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang memiliki peralatan itu, baik di lingkungan Pemkab Malang maupun daerah lain. Mengenai gedung sekolah yang mengalami kerusakan, Ketua PMI Kabupaten Malang itu mengatakan belum ada data rinci dan detail. "Saya baru menemukan ada beberapa bangunan gedung SMP yang runtuh atapnya karena tidak mampu menahan tebalnya debu vulkanik Gunung Kelud," ucapnya. Ia mengaku kerugian secara keseluruhan akibat eupsi Gunung Kelud tersebut mencapai miliaran rupiah, termasuk infrastruktur jalan, bangunan maupun lahan pertanian yang gagal panen. "Kami belum melakukan pendataan, apalagi menghitung karena kami saat ini masih fokus pada evakuasi korban bencana termasuk penanganannya. Yang terpenting bagaimana menyelamatkan nyawa manusianya dulu, baru infrastruktur dan harta benda korban," tandasnya.(*)
Bupati Malang Khawatirkan "Try Out" SD-SMA Berantakan
Sabtu, 15 Februari 2014 18:14 WIB