Bakal Capres PKS Minta Restu Ulama Jatim
Kamis, 13 Februari 2014 20:14 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Bakal Calon Presiden dari Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Heryawan meminta restu ulama di Jawa Timur, salah satunya dengan bersilaturahim ke Pondok Pesantren An-Najiyah Surabaya.
"Kehadiran Ahmad Heryawan, salah satu tujuannya meminta restu kepada para alim ulama dan kiai supaya langkah dan keputusan maju menjadi calon presiden ini mendapat ridho Allah dan masyarakat Jatim," ujar Ketua PKS Jatim, Hamy Wahjunianto, kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Kedatangan calon presiden hasil Pemilu Raya DPP PKS tersebut didampingi sejumlah pengurus DPW PKS Jatim. Selain Hamy, ada juga Sekretaris PKS Jatim M. Siraj, Sekretatis DPD PKS Surabaya Achmad Zakaria, Ketua PKS Ranting Sidosermo M.Aziz dan tokoh masyarakat setempat, H. Syamsuddin.
Kedatangan capres yang akrab disapa Aher pada Rabu (12/2) malam tersebut disambut langsung oleh salah satu Pengasuh Pondok Pesantren An-Najiyah, KH. Mas Abdullah Muhajir.
Menurut Aher, panggilan Ahmad Heryawan, Jatim merupakan barometer perpolitikan di Indonesia. Karena itulah wilayah ini menjadi basis sekaligus konsentrasi untuk mendulang suara dan meraih simpati masyarakat.
"Keputusan PKS memilih saya sebagai bakal sudah bulat dan sekarang tinggal sosialisasi serta minta restu ke warga termasuk ke para alim dan kiai," kata Gubernur Jawa Barat tersebut.
Selain minta doa restu, diskusi juga digelar antarpolitisi dan sejumlah kiai yang mengangkat bahasan pemberdayaan lulusan pesantren.
"Saya peduli dengan pemberdayaan sumber daya manusia, termasuk lulusan pesantren dengan harapan memiliki daya saing di mata internasional," kata dia.
Karena itulah, lanjut Aher, pihaknya berjanji jika dipercaya maju sebagai calon presiden akan memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia, termasuk bea siswa pemuda di pelosok pesisir Jawa untuk bisa mengenyam pendidikan lebih tinggi.
Sementara itu, KH. Mas Abdullah Muhajir mengaku sangat terkesan dengan sosok Aher, apalagi selama ini pihaknya belum pernah bertemu.
"Meski baru pertama bertemu, kami sudah sangat akrab seperti saudara dekat. Apalagi beliau ini konsen dengan dakwah Ahlus Sunnah Wal Jamaah, tentunya harus didukung," katanya. (*)