Pemkab Bojonegoro Waspadai Pohon Rawan Roboh
Jumat, 31 Januari 2014 15:11 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemkab Bojonegoro, Jatim, mewaspadai pohon penghijauan di tepi jalan raya yang rawan roboh dengan melakukan penebangan agar tidak membahayakan pengguna jalan menyusul angin kencang yang terjadi dalam beberapa hari ini.
"Sudah ada tujuh pohon yang terpaksa kami tebang, sebab kondisinya rawan roboh," kata Kepala Bagian Keindahan dan Pertamanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemkab Bojonegoro Fatoni, Jumat.
Ia menjelaskan penebangan ketujuh pohon tersebut terpaksa dilakukan, sebab kalau dibiarkan bisa saja pohon tumbang akibat diterjang angin kencang.
Pohon yang ditebang itu, katanya, kondisinya sudah tua dalam keadaan miring, juga dibagian bawahnya keropos bekas dibakar warga.
"Sudah ada korban seorang pengendara kendaraan bermotor roda dua menderita luka-luka akibat tertimpa pohon roboh bersamaan angin kencang," jelasnya.
Ditanya berapa jumlah pohon di wilayahnya yang rawan roboh, ia menyatakan tidak banyak, namun pengamanan juga dilakukan dengan melakukan penebangan dahan pohon yang membahayakan pemakai jalan karena rawan patah kalau terjadi angin kencang.
"Kami belum bisa menghitung karena masih melakukan pemeriksaan pohon penghijauan di perkotaan juga di kecamatan. Tapi kalau memang ada masyarakat melapor tahu ada pohon rawan roboh segera kami tindaklanjuti," jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan pihaknya juga melakukan penanaman pohon baru sebagai pengganti pohon yang ditebang untuk mempertahankan penghijauan di tepi jalan.
"Biasanya penanaman pohon kembali kita lakukan di antara pohon yang ditebang. Pohon penggantinya bukan akasia, tapi bisa kamboja, "glodokan dan "trembesi"," tandasnya.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bojonegoro MZ. Budi Moelyono mengimbau masyarakat waspada karena sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kecepatan angin di daerahnya rata-rata mencapai 40 kilometer/jam.
"Kecepatan itu tersebut cukup kencang dibandingkan dalam kondisi normal. Setiap hari kami melakukan pemantauan prakiraan kecepatan angin yang dikeluarkan BMKG melalui internet," jelasnya. (*)