Bandung (Antara) - Pakar Kesehatan Anak Universitas Padjadjaran, Prof Dr Budi Setiabudiawan mengatakan pemberian ASI eksklusif selama minimal empat bulan dapat menurunkan peluang bayi untuk terkena penyakit alergi. "Telah ditemukan bukti bahwa pemberian ASI pada bayi sekurang-kurangnya empat bulan dapat menurunkan angka kejadian alergi terhadap susu sapi dan angka kejadian rintis alergi pada bayi," kata Budi dalam orasi ilmiah pengukuhan sebagai Guru Besar Kedokteran Unpad di Bandung, Selasa. Riset yang dilakukan oleh Cohcrane Review pada tahun 2006, kata dia menyimpulkan bahwa untuk mencegah penyakit alergi, pemberian ASI eksklusif itu lebih baik dibandingkan dengan 'hydrolyzed' formula. Budi melanjutkan, pemberian ASI selama 3-4 bulan dapat menurunkan kejadian infeksi saluran pernapasan atas pada bayi sebelum usia empat tahun. "Pemberian ASI eksklusif dan memperpanjang periode laktasi juga dapat menurunkan kejadian atopi (alergi) pada anak, baik dengan maupun tanpa riwayat penyakit atopi keluarga," katanya. Budi juga memberikan imbauan bagi seorang ibu yang tidak dapat menghasilkan ASI untuk bayinya. "Apabila seorang ibu tidak dapat menyusui, sebagai penggantinya harus memilih susu formula yang tepat untuk mencegah penyakit alergi pada anaknya," kata Budi menambahkan. (*)
Berita Terkait
Pemkab Lamongan kampanyekan ASI eksklusif untuk tekan stunting
11 September 2024 15:41
Imbauan dokter agar ibu bekerja sukses beri ASI eksklusif pada bayi
15 Agustus 2024 14:44
Ratusan ibu di Surabaya dapat edukasi pentingnya pemberian ASI eksklusif
4 Agustus 2024 18:58
Arumi dukung pemerintah larang susu formula hambat pemberian ASI
4 Agustus 2024 18:23
PKK Kediri edukasi pemberian ASI berstandar
23 Oktober 2023 07:14
PKK Kota Kediri edukasi ASI eksklusif
15 Agustus 2023 00:55
Gubernur Khofifah tekankan dukungan pemberian ASI eksklusif
7 Agustus 2023 18:27
PKK Kota Kediri ajak ibu berikan ASI eksklusif
20 Juli 2023 21:39
