Baghdad (Antara/AFP) - Serangan udara terhadap sasaran-sasaran militan di provinsi bergolak Anbar, Irak barat, menewaskan sedikitnya 50 orang, kata kementerian pertahanan, Rabu. Pasukan keamanan "memperoleh informasi yang akurat dan melancarkan serangan udara yang efektif dan menyakitkan terhadap kelompok-kelompok teroris di Anbar kemarin, 21 Januari, yang menewaskan lebih dari 50 teroris", kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan. Para militan itu mencakup gerilyawan asing berkewarganegaraan Arab, dan sejumlah besar amunisi dihancurkan, kata pernyataan itu tanpa penjelasan lebih lanjut. Serangan itu merupakan yang terakhir dalam serangkaian operasi keamanan dengan sasaran kelompok militan di Anbar dalam beberapa pekan ini. Bagian-bagian dari Ramadi, ibu kota Anbar, dan seluruh wilayah berdekatan Fallujah, yang lokasinya tidak jauh dari Baghdad, dikuasai oleh gerilyawan anti-pemerintah selama beberapa pekan, setelah kerusuhan di kedua kota itu akhir bulan lalu. Pasukan keamanan bergabung dengan milisi-milisi suku pro-pemerintah untuk berusaha merebut kembali kota-kota itu. Anbar merupakan pangkalan utama gerilyawan setelah invasi pimpinan AS pada 2003, dan pasukan Amerika yang berperang untuk merebut kembali Fallujah dari gerilyawan pada 2004 terlibat dalam sejumlah pertempuran tersengit sejak Perang Vietnam. Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon menyatakan khawatir atas kekerasan yang terus berlangsung dan mendesak para pemimpin Irak menangani penyebab yang mendasarinya. Tahun lalu merupakan masa paling mematikan di Irak sejak 2008 dimana hampir 9.000 orang tewas, menurut data PBB. (*)
Serangan Udara Irak Tewaskan 50 Militan
Kamis, 23 Januari 2014 5:42 WIB