Dalang Cilik Meriahkan Pameran Sekolah Islam Se-Jatim
Sabtu, 18 Januari 2014 10:05 WIB
Surabaya (AntaraJatim) - Dalang cilik dari SD Luqman al Hakim Hidayatullah Surabaya, yakni Sultan Salman Fahrudin, memeriahkan pameran sekolah Islam se-Jatim di Surabaya, Jumat.
Dalam pameran itu, siswa kelas 6 dari sekolah yang beralamat di Jalan Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo, Surabaya, itu menampilkan lakon wayang "Petruk Membolos Sekolah".
"Nek pengen sekolah apik yo sekolah Islam. Sekolaho nang Sekolah Integral Luqman al Hakim Hidayatullah Surabaya," ujarnya dalam Bahasa Jawa.
Dengan tema itu, Sultan menceritakan tentang anak yang suka membolos sekolah. Ia mengimprovisasikan kebiasaan anak sekolah yang sering membolos sekolah.
"Saya terinspirasi dari berita yang sering beredar di media, makanya saya mengambil tema ini, apalagi event pameran sekolah, sehingga cerita harus disesuaikan dengan konteks," katanya.
Dalam penampilannya, Sultan lewat cerita wayangnya mengajak anak-anak sebaya dan di atasnya agar tak suka membolos.
Dengan cekatan, si dalang cilik itu memainkan karakter beberapa sosok wayang, seperti petruk, bagong dan punakawan. "Saya ingin melestarikan budaya wayang ini," katanya.
Tampil di depan puluhan sekolah Islam favorit lainnya, Sultan sangat percaya diri. Beberapa pelafalan bahasa Jawanya sangat pas.
"Gerakan wayang dan narasinya juga sangat pas," kata Zaldi, salah seorang pengunjung pameran.
Dalam banyak hal, SD Integral Luqman al Hakim Hidayatullah Surabaya memang sering menerapkan pembelajaran yang diintegrasikan dengan permainan di antara pembelajaran yang formal.
Misalnya, permainan air terjun dengan media air yang membutuhkan komunikasi, kerja sama tim yang solid.
"Permainan itu menggunakan pipa besar yang dibelah menjadi dua. Satu kelompok diharuskan memindahkan air dari bak air melalui pipa untuk memenuhi botol air mineral. Kalau pipa tidak tersambung baik akan tumpah, jadi perlu tim solid," kata guru olahraga, Heri.
Bahkan, pembelajaran Matematika di sekolah itu juga tidak melulu di kelas. Misalnya, siswa kelas 2 belajar Matematika sambil berdagang. Para siswa dikenalkan nilai uang sambil jual beli. (*)