Ansan hanyalah kota kecil yang terletak di sebelah selatan Kota Seoul. Nama Ansan tidak seterkenal Seoul atau Busan serta tempat-tempat lain, seperti Pulau Jeju atau Pulau Nami. Meskipun demikian, kota di Provinsi Gyeonggi itu sangat dikenal oleh orang Indonesia yang pernah tinggal di Korea Selatan. Di kota itu terdapat sejumlah rumah makan Indonesia yang pelayannya juga orang Indonesia. Kalau biasanya siaran televisi hanya berisi bahasa Korea, di rumah-rumah makan di Ansan juga menyediakan saluran televisi Indonesia. Selain menyediakan masakan Indonesia, seperti pecel, rawon, soto, ayam goreng, gule, sate, pecel lele, ikan bakar dan lainnya, di kawasan itu juga terdapat penjual berbagai kebutuhan, seperti sayur, ikan dan buah. Beberapa petunjuk di kawasan tersebut menggunakan Bahasa Indonesia. Salah satu masalah yang menjadi perhatian besar polisi di Korea, yakni kekerasan akibat minuman beralkohol dan larangan membawa senjata tajam juga ditulis dalam Bahasa Indonesia. Di lokasi ini juga terdapat bank dengan pelayanan menggunakan Bahasa Indonesia, serta beberapa bahasa asing lainnya. Hal itu karena di Ansan dan sekitarnya juga banyak penduduk asing dari berbagai negara. "Bahkan ada ATM ada yang menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa juga," kata Maman S Mahayana, yang telah tinggal di Seoul hampir lima tahun. Dosen Universitas Indonesia yang kini menjadi profesor tamu di "Hankuk University of Foreign Studies" (HUFS) ini menjelaskan bahwa pemerintah Korea Selatan sangat memperhatikan kepentingan warga asing. Karena itu wajar jika di sejumlah pelayanan umum banyak menggunakan bahasa berbagai negara. Sementara bagi Zulfikar Yurnaidi, Ansan adalah salah satu pengobat rindu pada Indonesia, terutama untuk keperluan makanan. Hampir setiap bulan sekali Presiden Persatuan Pelajar Indonesia di Korea Selatan (Perpika) 2009 ini mengunjungi Ansan. "Pilihan makanannya juga beragam sesuai selera kita," kata mahasiswa pascasarjana di salah satu perguruan tinggi di Korea Selatan ini. Sementara Rara Suratman, pekerja asal Bekasi mengemukakan bahwa dirinya hampir sepekan sekali berkunjung ke Ansan. Selain untuk mencari makanan Indonesia, dia juga bertemu dengan teman-temannya. Perjalanan dengan kereta atau "subway" ke Ansan melalui jalur 4 yang memerlukan waktu sekitar 1,5 jam dari pusat Kota Seoul dengan melintasi Sungai Han. Kalau dari City Hall atau pusat Kota Seoul, perjalanan ke Ansan melewati 27 stasiun, baik yang lewat bawah tanah maupun yang di permukaan. Selain bisa melihat sungai besar dan terkenal di Seoul, yakni Sungai Han atau dalam Bahasa Korea Hangang, perjalanan ke Ansan menyuguhkan pemandangan lahan pertanian bersanding padu dengan tanda-tanda kemajuan Korea, seperti gedung bertingkat tinggi. Areal pertanian di kanan kiri kereta menjadi pengobat lelah perjalanan yang kadang harus rela berdiri jika penumpang subway sedang penuh. Turun dari kereta di Stasiun Ansan, penumpang harus naik satu lantai kemudian keluar ke pinggir jalan raya di sebelah kanan stasiun. Untuk menuju kawasan "pengobat rindu Indonesia", harus melewati jalan terowongan yang di dalamnya terdapat banyak penjual sayur dan buah. Bahkan ada juga peramal nasib membuka lapak di lorong ini. Keluar dari lorong, akan terlihat jejeran baju dan jaket di depan pertokoan. Itu adalah barang bekas yang juga menjadi daya tarik warga asing jika berkunjung ke Ansan. Karena barang bekas, harganya tentu sangat murah. Berbelok ke kanan akan berjejer penjual sayur, buah, ikan, pakaianan. Di kanan kiri jalur itulah rumah makan Indonesia berada, berjejer dengan rumah-rumah makan dari India, Vietnam, Kamboja dan lainnya. Di sekitar itu terdapat Pusat Pelayanan Komunitas Migran (MCSC) Ansan. Selain untuk layanan kesehatan, juga terdapat areal terbuka yang biasa digunakan warga asing, termasuk Indonesia menggelar kegiatan. (*)
Berita Terkait
Kim Jong Un minta produksi rudal Korut ditambah
18 jam lalu
Korea Utara serukan sikap teguh lawan tekanan Barat demi dunia multipolar
21 Desember 2025 11:12
Las Vegas Mobile Store hadirkan promo liburan ke Korea
26 November 2025 14:27
Berkenalan dengan "haenyeo", tradisi Jeju yang kini di ujung tanduk
24 November 2025 11:31
Indonesia-Korsel jajaki kerja sama restorasi mangrove
16 November 2025 19:39
Eks PM Korea Selatan ditahan atas dugaan penghasutan pemberontakan
12 November 2025 16:57
RI-South Korea sign deal to boost Indonesian coffee marketing
10 November 2025 13:18
Korut juara Piala Dunia U-17 Putri 2025
9 November 2025 07:06
