Polisi Kediri Tahan Sindikat Pencurian Sepeda Motor
Sabtu, 26 Oktober 2013 13:02 WIB
Kediri (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Kediri, Jawa Timur, menangkap sindikat pencurian sepeda motor yang melibatkan pelajar dan sering beroperasi di wilayah hukum kepolisian setempat.
Para pelaku ialah AS (23) warga Desa Tunge, Kecamatan Wates, DY (22) warga Desa Jagul, Kecamatan Ngancar. Selain itu, polisi juga menahan pelaku lain, yaitu MR (20) warga Desa Tunge, serta DK (19) seorang pelajar warga Desa Jagul.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kediri AKP Edi Herwiyanto, Sabtu mengatakan, kasus itu terungkap setelah ada korban yang melaporkan jika kehilangan sepeda motor.
Korban saat itu sedang menonton api unggun acara pramuka di Desa Jagul, Kecamatan Ngancar, diparkir sekitar 100 meter dari lokasi api unggun, saat akan pulang, sepeda motornya sudah tidak ada di lokasi, ungkapnya.
"Korban yang rumahnya di Desa Bedali, Ngancar itu langsung melapor ke polisi, dan kami menindaklanjutinya. Kami lakukan penyelidikan," tuturnya.
Masyarakat, kata dia, juga melaporkan ada sepeda motor yang diindikasikan hasil pencurian, yaitu sepeda motor Yamaha Jupiter Z, dan setelah diselidiki ternyata sepeda motor itu adalah hasil curian.
Dalam aksinya, pelaku bekerja dalam sebuah tim. Pelaku mengambil sepeda motor korbannya, lalu menghapus nomor rangka sepeda motor curian itu. Setelah itu, pelaku menjualnya ke penadah dengan harga cukup murah Rp2 juta per unit.
Polisi, lanjut dia, mengembangkan kasus itu. Dari tangan para pelaku polisi mendapati lima unit sepeda motor, hasil tindak kriminal dari sejumlah lokasi di Kabupaten Kediri, di antaranya sepeda motor matic Suzuki Spin dengan nomor polisi AG-3420-LA, Vega dengan nomor polisi AG-6534-CW, dan sejumlah sepeda lainnya.
AKP Edi mengaku, polisi masih menyelidiki kemungkinan ada jaringan pelaku dari luar kabupaten. Saat ini, kasus tersebut masih dalam pengembangan.
Sementara itu DK, salah seorang sindikat itu mengaku ia baru sekali membeli sepeda motor itu seharga Rp2 juta.
Pelajar yang bersekolah di sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK) swasta di Kabupaten Kediri jurusan otomotif itu mengaku, sepeda motor itu digunakan sendiri.
"Saya tidak tahu kalau sepeda motor itu curian, selain itu, sepeda itu saya gunakan sendiri," ucap DK.(*)