Bojonegoro - "November ini belimbing di sini panen raya. Silahkan datang anda bisa memilih sepuas-puasnya," kata seorang petani belimbing di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro Ninik Supriyati (35), kepada puluhan wisatawan domestik (wisdom) yang datang berombongan menyerbu lahannya, pekan lalu. Namun, penjelasan Ninik tidak membuat puluhan wisdom meningalkan tempat, bahkan mereka tetap berada di lokasi kebun belimbing. Bahkan anak-anak berlarian di bawah pohon belimbing untuk mengambil belimbing di pohon juga yang jatuh untuk dimakan. "Kalau hanya dimakan di tempat silahkan sepuas-puasnya tidak masuk perhitungan harga," ujar Ninik, dibenarkan petani belimbing juga di desa setempat Piryo (43). Lokasi kebun belimbing di desa tepian Bengawan Solo ada yang mulai berubah karena jalan ke kebun belimbing yang biasanya tanah liat berubah menjadi paving. Menurut Ninik, pembangunan jalan paving di areal kebun belimbing milik warga, juga pembangunan gapura di jalan masuk baru berjalan tiga bulan lalu. Di kebun setempat, katanya, jalan paving yang dibangun sepanjang sekitar 400 meter terutama di jalan menuju kebun belimbing milik warga. Di lokasi kebun belimbing itu wisdom bisa berjalan kaki dengan leluasa di jalan paving, dan sesekali bisa berhenti di sejumlah warung untuk menikmati makanan atau minuman yang tersedia termasuk buah belimbing. Tidak hanya itu di sepanjang jalan raya menuju lokasi kebun belimbing juga ke arah obyek wisata Bendung Gerak Bengawan Solo di desa setempat juga dipenuhi dengan puluhan pedagang yang khusus menjual belimbing. Mengenai harga belimbing, lanjut Ninik, bervariasi berkisar Rp5 ribu sampai Rp10 ribu/kilogram bergantung produksi belimbing. "Tapi kalau pas produksi belimbing melimpah harga belimbing berkisar Rp4 ribu sampai Rp7 ribu/kilogram. Tapi saat ini mencapai Rp10 ribu/kilogram karena produksi sedikit yang disebabkan kemarau," jelasnya. Nanik, juga Piryo dan para pedagang belimbing lainnya meyakinkan buah belimbing produksi setempat segar dan manis, apalagi musim kemarau. "Saya sudah empat kali datang ke kebun belimbing di sini selalu berombongan dengan warga lainnya hanya untuk makan belimbing langsung dari pohonnya," jelas seorang warga Desa Ngowok, Kecamatan Dander, Warsini. Sesuai data di Badan Kerja Sama Antar Desa (BKSA) Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, di desa setempat ada sekitar 50 petani yang memiliki pohon belimbing dengan jumlah berkisar 40-200 pohon belimbing/warga dengan luas 18 hektare. "Petani Desa Mojo yang berada di sebelah desa kami juga menanam belimbing," jelas Piryo. Sebagaimana dijelaskan Ninik, wisdom yang berkunjung ke lokasi kebun belimbing di desanya dari ke hari semakin meningkat, terutama pada hari libur Minggu atau Hari Raya Idul Fitri. Wisdom yang datang, jelasnya, tidak hanya warga lokal tapi juga dari kota besar terutama warga lokal yang menetap di luar kota seperti Jakarta, Bandung, Bogor, juga Surabaya yang berlibur ke Bojonegoro kemudian mampir ke kebun belimbing. "Pas Hari Raya Idul Fitri lalu pengunjungnya membeludak, sampai jalan menuju lokasi macet dipenuhi manusia yang berjalan kaki," ungkapnya. Lebih lanjut Ninik menjelaskan biasanya wisdom ke kebun belimbing membeli untuk oleh-oleh setempat berkunjung ke lokasi Bendung Gerak Bengawan Solo juga di desa setempat. "Bupati Bojonegoro Suyoto dengan artis Tantowi Yahya pernah datang ke kebun belimbing dan pulangnya menyusuri Bengawan Solo dengan perahu karet dari Bendung Gerak ke Kota Bojonegoro," tuturnya. Sebagai usaha mengenjot lokasi setempat sebagai wisata petik buah belimbing, kata Ketua Badan Kerja Sama Antar Desa (BKSA) Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Agus Widiarso produksi belimbing di dua desa itu menjadi produk olahan yaitu sirup, sari buah, dodol dan kerupuk. "Pengembangan produk olahan belimbing sudah berjalan dalam tiga tahun terakhir dengan pemasaran masih lokal, terutama dibeli pengunjung yang datang," tuturnya. Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, yang berada di tepian Bengawan Solo hanya berjarak sekitar 13 kilometer dari Kota Bojonegoro. Lokasi wisata setempat sangat mudah ditempuh dari arah selatan maupun utara Bengawan Solo karena Bendung Gerak juga dilengkapi dengan jembatan.(*)
Menikmati Segarnya Belimbing Bojonegoro
Jumat, 1 November 2013 10:12 WIB