New York (Antara/AFP) - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Jumat mengatakan dirinya yakin dengan ketulusan Presiden Iran Hassan Rouhani dalam meredakan kekhawatiran publik internasional terkait program nuklir mereka. Abe bertemu dengan Rouhani di Majelis Umum PBB pada Kamis, sebagai bagian dari upaya pemimpin moderat Iran itu untuk berdialog dengan pihak Barat terkait sengketa nuklir di negaranya. "Kesan pertama saya atas Presiden Rouhani adalah dia berniat untuk kerja sama secara penuh dengan komunitas internasional, saya ingin melihat langkah lebih jauh lagi dari Iran dalam menunjukkan keseriusannya," kata Abe kepada wartawan. "Saya sangat berharap Iran akan menempuh langkah tertentu guna menjawab kekhawatiran dan mengembalikan kepercayaan komunitas internasional," katanya. Jepang yang menempuh kebijakan berbeda dengan AS, telah menjalin hubungan baik dengan negara tersebut baik sebelum maupun setelah revolusi Islam Iran pada 1979. Tetapi di bawah tekanan AS, Jepang telah menarik sejumlah investasi di Iran dan impor minyak mentah dari negara itu, sebagai bagian dari sanksi ekonomi AS yang bertujuan untuk menghantam ekonomi Iran. Abe tidak berbicara secara langsung apakah Jepang akan melakukan penyesuaian atas impor minyak mentah dari Iran tetapi dia mendorong agar Rouhani mau berkompromi. "Kepadanya saya katakan bahwa komunitas internasional menaruh harapan yang besar terhadap pemerintahan Rouhani dan dia harus mengambil kesempatan itu untuk menunjukkan fleksibilitas Iran dalam bersikap," kata Abe. Iran mengatakan program nuklirnya bertujuan sipil, tetapi negara-negara Barat dan Israel khawatir bahwa program tersebut merupakan dalih untuk mengembangkan senjata nuklir. Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, pada Kamis mengatakan bahwa negara-negara besar berharap solusi atas sengketa nuklir dapat selesai dalam setahun. Presiden Iran Hasan Rouhani Kamis mengatakan bahwa Iran berkomitmen untuk membicarakan tentang program nuklirnya dengan "iktikad baik" setelah perundingan tingkat tinggi diadakan negaea-negara penting dunia. "Kami sepenuhnya siap untuk serius terlibat dalam proses menuju penyelesaian yang dirundingkan dan disepakati bersama, serta melakukannya dengan iktikad baik dan dengan pikiran praktis," kata Rowhani dalam satu h forum 'think tank' di New York. Dia berbicara di Asia Society and Council on Foreign Relations segera setelah menteri luar negerinya mengadakan pembicaraan dengan negara-negara besar di PBB, dalam kontak tingkat tertinggi yang pernah terjadi antara Amerika Serikat dan Iran mengenai program nuklirnya. (*)
PM Jepang Yakin atas Ketulusan Presiden Iran
Sabtu, 28 September 2013 4:04 WIB