Surabaya (Antara Jatim) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur menyesalkan kerusuhan di depan Kantor Kelurahan Mayangan, Kota Probolinggo yang terjadi Jumat (30/8) malam hingga Sabtu dini hari tadi, menuntut Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) di kota setempat diulang. "Kenapa sekarang masih ada saja masalah yang diselesaikan dengan cara kekerasan, khususnya berkaitan dengan Pilkada?" ujar Ketua KPU Jatim Andry Dewanto Ahmad ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Sabtu pagi. Apalagi, lanjut dia, semua pasangan calon dan pendukung telah menyepakati dan melakukan perjanjian pilkada damai. Bahkan, dilakukan juga penandatanganan nota kesapahaman menjaga ketertiban selama pilkada. Andry Dewanto mengatakan, jika ada sekelompok atau pihak yang merasa tidak puas dengan penyelenggara pemilu maka bisa dilakukan secara prosedural, sesuai yang diatur dalam perundang-undangan. "Ada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu). Atau jika masih merasa belum puas, bisa mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK), tidak dengan cara kekerasan. Sebab pasti tidak akan menyelesaikan persoalan, malah menambah masalah," ucapnya. Pihaknya berharap semua pihak menghormati dan melakukan tindakan sesuai prosedur berlaku. Demokrasi, kata Andry, saling menghargai dan tetap berprasangka baik, bukan caci maki atau bahkan diakhiri dengan kekerasan," katanya. Seperti diberitakan, suasana Kota Probolinggo Jumat malam mencekam akibat bentrokan yang terjadi antara massa dengan polisi karena menuntut pemilihan wali kota setempat diulang. Berdasarkan informasi yang dihimpun Antara, bentrokan terjadi akibat massa merasa tidak puas dengan hasil Pilkada Kota Probolinggo karena menilai ada dugaan kecurangan. Semula, massa mendengar adanya dugaan kotak suara yang tidak disegel saat melakukan penghitungan di tingkat PPS, tepatnya di depan kantor Kelurahan Mayangan. Ketika akan diamankan dan dievakuasi polisi, massa menghalang-halangi hingga terjadi bentrokan. Polisi terpaksa mengeluarkan gas air mata untuk menghalau, namun massa semakin beringas dan tak terkendali. Beberapa jam kemudian, aparat kepolisian dibantu personel dari TNI mulai bisa mengendalikan situasi. Sekitar 6 SSK aparat gabungan diturunkan, masing-masing 4 SSK di antaranya dari Polri dan 2 SSK lainnya dari TNI. Dalam peristiwa tersebut, Kapolresta Probolinggo AKBP Tulus Ikhlas yang turun langsung menenangkan massa terpaksa dirawat di rumah sakit karena mengalami luka robek di telinga akibat lemparan. Polisi juga mengamankan seorang warga yang diduga menjadi provokator. Pria yang belum diketahui identitasnya tersebut saat ini juga sedang menjalani perawatan karena mengalami luka ringan. (*)
Berita Terkait

Khofifah apresiasi KPU-Bawaslu atas suksesnya Pilkada Jatim 2024
10 Mei 2025 10:21

Pasangan Nanik-Suyatni klaim unggul tipis dalam Pilkada Magetan
23 Maret 2025 04:56

KPU RI pantau pelaksanaan PSU Pilkada Magetan 2024
22 Maret 2025 20:22

KPU Jatim apresiasi kesuksesan tahapan Pilkada Kota Madiun 2024
21 Maret 2025 22:15

KPU Jatim tegaskan PSU Pilkada Magetan diikuti tiga pasangan calon
11 Maret 2025 22:22

KPU Magetan anggarkan Rp403 juta untuk gelar PSU Pilkada 2024
6 Maret 2025 16:17

KPU Jatim jadwalkan PSU Pilkada Magetan 2024 pada 22 Maret 2025
4 Maret 2025 17:24

KPU Jatim supervisi PSU di empat TPS Pilkada Magetan
25 Februari 2025 16:10