Malang (Antara Jatim) - Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang membuka layanan gratis selama sepekan mulai 19 hingga 25 Agustus 2013 untuk menandai dibukanya rumah sakit tersebut untuk umum. "Selama 'soft launching' hingga akhir Desember nanti, kami melakukan bakti sosial dengan menngelar layanan gratis untuk berbagai jenis penyakit selama sepekan penuh," kata Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang (RS UMM) Thontowi Djauhari disela-sela pembukaan RS tersebut, Sabtu. Menurut dia, pemeriksaan penyakit yang bisa dilayani dan ditangani oleh dokter spesialis adalah kandungan, gigi, syaraf, kulit, mata, bedah, penyakit dalam serta poli umum. Sedangkan untuk spesialis THT baru November. Meski status RS UMM adalah RS swasta, katanya, juga melayani pemeriksaan pasien yang menggunakan kartu jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas), jaminan kesehatan daerah (jamkesda), Askes maupun Jamsostek. Namun, lanjutnya, pihaknya masih akan berkoordinasi dan membicarakannya lebih lanjut dengan masing-masing penanggung jawab atas layanan tersebut. Menyinggung kapasistas tempat tidur di RS tersebut, Thontowi mengatakan sebanyak 256 unit dan seluruhnya menggunakan "bedhead". Dari 256 unit tempat tidur tersebut, yang didaftarkan baru 112 unit, karena RS UMM ini masih bertipe C. Ia mengakui saat ini pihaknya terus berupaya untuk mengejar status RS Tipe B, sehingga kalau sewaktu-waktu surat keputusan kenaikan status dari C menjadi B itu turun, manajemen tidak perlu sibuk lagi untuk mempersiapkannya. "Yang pasti kami terus berupaya memberikan layanan yang maksimal dan layanan kepada pasien inilah yang menjadi unggulan kami, disamping adanya peralatan medis canggih sebagai pendukung," tegasnya. Sementara itu Rektor UMM Dr Muhadjir Effendi mengatakan setelah meraih status RS tipe B, pihaknya akan mengejar status tipe A dan saat ini masih terus dilakukan persiapan untuk melengkapi semua persyaratan. Muhadjir mengemukakan saat ini layanan pemeriksaan dan rawat inap masih sebatas untuk kelas III, sedangkan kelas II hingga VVIP baru dibuka setelah "grand launching" yang diperkirakan akhir tahun ini. "Paling lambat pada awal tahun depan semua layanan pemeriksaan maupun rawat inap sudah bisa dilayani, termasuk untuk pemasangan ring jantung (stent jantung)," katanya. Di Malang, lanjutnya, masih belum ada dan kalau dasilitas pemasangan ring jantung ini sudah selesai akan menjadi yang pertama dan satu-satunya di Malang, bahkan di Jatim baru di RS dr Soetomo Surabaya. Mengenai anggaran pembangunan, Muhadjir mengatakan untuk bangunan fisik RS saja sekitar Rp200 miliar. Sedangkan untuk pembelian peralatan medis dan lahannya masih belum termasuk. RS UMM yang dibangun di atas lahan seluas 10 hektare itu terdiri dari enam lantai yang dilengkapi kafe di lantai 5 dan area parkir di ruang bawah tanah serta ruang olah raga bagi pasien maupun keluarga pasien. (*)
Berita Terkait
Terminal Petikemas Surabaya berbagi pengalaman di UMM
9 November 2025 14:33
Mendes PDT sebut desa bukan lagi objek tetapi subjek pembangunan
31 Oktober 2025 20:43
Kapolri tekankan kolaborasi wujudkan Indonesia Emas 2045
31 Oktober 2025 20:16
Mendiktisaintek akui hubungan hasil riset kampus dan industri lemah
31 Oktober 2025 13:19
Wakil Ketua Dewas Danantara: Perekonomian butuh mesin penggerak baru
23 Oktober 2025 17:15
Mendiknas: Coding dan AI diarahkan jadi mata pelajaran wajib
18 Oktober 2025 10:22
Profesor Penggerak UMM bangun pertanian di TTS dan TTU
10 Oktober 2025 19:38
Santriwati PPI AMF buat es krim dari daun kelor untuk cegah stunting
16 September 2025 13:14
