Pasukan Irak Bunuh 11 Militan
Selasa, 6 Agustus 2013 5:48 WIB
Baghdad (Antara/Reuters) - Pasukan keamanan Irak membunuh 11 terduga miiltan dan menangkap puluhan orang dalam operasi militer di sebelah utara Baghdad, Senin, sebagai tanggapan atas serangan terhadap sebuah pos pemeriksaan bulan lalu, kata beberapa sumber militer.
Operasi keamanan itu, yang dilakukan di Sulaman Pek, sekitar 160 kilometer sebelah utara Baghdad, berubah menjadi bentrokan mematikan ketika sejumlah militan melepaskan tembakan ke arah aparat yang memeriksa rumah-rumah, kata sumber-sumber itu, dengan menambahkan bahwa beberapa militan memakai rompi bom bunuh diri.
Ribuan prajurit dan sejumlah helikopter dikerahkan dalam apa yang tampaknya merupakan salah satu operasi keamanan terbesar tahun ini.
Operasi Senin itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan akhir bulan lalu ketika militan menembak mati 14 supir tanker Syiah pada saat mereka memeriksa kartu identitas di sebuah rintangan jalan buatan di jalan utama yang menuju utara dari Baghdad.
Juga Senin di Tal Afar, sekitar 420 kilometer sebelah baratlaut Baghdad, sebuah bom di mobil yang diparkir meledak, menewasksan empat orang dan mencederai tujuh lain.
Di daerah timur Baghdad, ledakan bom pinggir jalan di dekat sebuah toko roti menewaskan empat orang dan mencederai 21 lain.
Kekerasan itu merupakan yang terakhir dari gelombang pemboman dan serangan bunuh diri di tengah krisis politik antara Perdana Menteri Nuri al-Maliki dan mitra-mitra pemerintahnya dan pawai protes selama beberapa pekan yang menuntut pengunduran dirinya.
Berdasarkan data yang dihimpun PBB dan pemerintah Irak, Juli merupakan bulan paling mematikan dalam lima tahun dengan jumlah korban tewas lebih dari 1.000 orang.
Jumlah kematian akibat serangan-serangan di Irak melampaui 3.200 orang sejak awal tahun ini, menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas keterangan dari sumber-sumber keamanan dan medis.
Gelombang serangan di Irak meningkat sejak awal tahun ini, dan menurut laporan PBB, lebih dari 2.500 orang tewas dari April hingga Juni saja, jumlah tertinggi sejak 2008. (*)