Wagub Jatim Apresiasi Dai Muda Peduli Narkoba
Sabtu, 3 Agustus 2013 20:06 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengapresiasi dai muda peduli narkoba sebagai bentuk penanggulangan dan mencegah peredaran di tingkat lingkungan bermasyarakat.
"Dai sangat diperlukan spesialisasi, khususnya untuk menangani hal-hal yang bertentangan dengan Islam," ujarnta di sela sarasehan dakwah produktifitas dan pelatihan da'i kamtibmas melalui masjid serta penanggulangan bahaya laten narkoba se-Jatim di Islamic Center Surabaya, Sabtu.
Pihaknya berharap, semakin bahayanya dunia narkoba di masyarakat umum mampu dicegah dan ditanggulangi oleh dai-dai ini. Ia mengaku mendapat laporan bahwa angka kejahatan narkoba di Jatim semakin tinggi.
"Apalagi dai-dai yang ikut sarasehan ini masih muda. Kami berharap nantinya disampaikan ke masyarakat secara luas dan semakin mengurangi ancaman narkoba," kata wakil gubernur yang akrab disapa Gus Ipul tersebut.
Dai, kata dia, merupakan orang yang berada di barisan terdepan, khususnya di lingkungan bermasyarakat. Jika dai sudah berbicara di depan umum maka masyarakat akan mencamkannya dan melaksanakannya.
Pihaknya juga mengungkapkan tentang tiga hal yang dimiliki para dai, sehingga sangat berpengaruh di mata masyarakat. Pertama, dai memiliki ilmu. Kedua, dai memiliki sifat kearifan dan terakhir bahwa dai mengerti situasi kondisi, baik politik maupun pemerintahan.
"Kami optimistis karena dai memiliki tiga hal ini dan bersinergitas. Kami sangat berharap para dai bisa menyampaikannya dengan cara dan bahasa sendiri-sendiri," kata Gus Ipul.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Dai Muda Indonesia KH. Abdullah Faqih mengatakan, sarasehan ini diharapkan menjadi bekal yang nantinya dipraktikkan ke masyarakat di masing-masing lingkungannya.
"Harapan kami, melalui sarasehan ini para dai bisa menyampaikan ke masyarakat luas. Tidak hanya mencegah narkoba, tapi bersama-sama membantu menciptakan keamanan dan ketertiban bermasyarakat," kata dia.
Sarasehan ini diikuti oleh ratusan dai yang mewakili semua daerah di Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan agenda rutin dan akan digelar bergantian dengan materi berbeda. (*)