Surabaya (Antara Jatim) - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur Fajar Arifianto Isnugroho menilai program acara Sahur Ramadhan pada sejumlah televisi masih bersifat konyol dan hedonis tanpa unsur syiar/dakwah Islam. "Karena itu, kami akan mengeluarkan surar edaran kepada stasiun televisi lokal dan perwakilan stasiun televisi nasional di sini untuk 'warning' program acara Sahur Ramadhan yang konyol dengan tayangan yang tidak menghormati orang yang berpuasa," katanya di Surabaya, Selasa. Mantan jurnalis elektronik yang juga alumni STIKOSA-AWS Surabaya itu menjelaskan tayangan yang menghormati orang berpuasa itu antara lain sinetron religius, serial agama, kajian Islam, dan sebagainya. "Jangan sampai bulan suci Ramadhan diisi dengan program acara yang mengedepankan hiburan yang nggak ada unsur edukasi keagamaan dan syiar atau dakwah Islam, tapi sekadar hiburan, komedi, atau kuis yang konyol," katanya. Dalam kesempatan itu, ia memuji tayangan sinetron Para Pencari Tuhan (PPT) atau tayangan religi yang berkaitan dengan Ramadhan. "Untuk konten lokal pada stasiun televisi lokal yang seperti itu masih belum ada, tapi pelanggaran yang kelihatan konyol tidak sampai ada," katanya. Namun, pelanggaran tentang program acara hiburan yang konyol, hedonis, dan tidak bernuansa religi dari stasiun televisi nasional tetap disoroti dan hasil kajian itu dilaporkan langsung ke KPI Pusat. "Kebetulan, bulan puasa Ramadhan di Jatim kali ini bersamaan dengan tahapan Pilkada/Pilgub Jatim, karena itu kami juga akan memberikan 'warning' terhadap lembaga penyiaran untuk lebih hati-hati dalam pemberitaan dan iklan Pilkada/Pilgub Jatim 2013," katanya. (*)
KPID Jatim: Acara Sahur Ramadhan masih Konyol
Selasa, 2 Juli 2013 17:48 WIB