DPRD Surabaya Sikapi Pelarangan Parkir di KBS

Surabaya (Antara Jatim) - DPRD Kota Surabaya menyikapi kebijakan Tim Pengelola Sementara (TPS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang melarang parkir motor pengunjung di halaman KBS. Ketua DPRD Surabaya M. Machmud, Kamis mengatakan pihaknya mendapat surat tembusan dari TPS KBS dengan Nomor 316/Ext/TPS-KBS/VI/2013 yang menyatakan bahwa pengelola KBS membatalkan hasil kesepakatan bersama dan meminta agar halaman depan KBS tidak dipergunakan lagi sebagai lahan parkir motor dan pedagang kaki lima, melainkan untuk kepentinan umum, masyarakat Surabaya dan pengunjung KBS. "Kami minta Komisi B untuk mengundang mereka terkait masalah parkir KBS ini," kata Machmud. Menurut dia, pihaknya tidak ingin adanya konflik berkepanjangan terkait keputusan pengelolaan parkir di KBS yang sebelumnya telah disepakati bersama pada 17 April 2013 antara Dinas Perhubungan, Satpol PP, PAC PDIP dan TPS KBS. Dalam surat tersebut, lanjut dia, dikatakan bahwa petugas Dishub, Gunawan Wibisono sering tidak mematuhi kesepakatan yang dibuat bersama sehingga menimbulkan konflik dan merugikan pengunjung KBS. Hanya saja, lanjut dia, surat tersebut tidak jelas kesalahan apa yang dibuat oleh petugas dishub itu. Adapun hasil keputusan pertemuan pada 17 April yang dipimpin langsung Ketua Harian TPS KBS Tonny Semampau, yakni apabila lahan parkir motor pengunjung di lokasi parkir KBS dan aula penuh, maka petugas parkir KBS akan memberitahukan kepada petugas Dishub untuk diizinkan membuka lokasi parkir depan KBS dengan batas dari pintu masuk utama sampai protal sebelah Timur. Setelah semua lokasi parkir motor pengunjung penuh maka KBS akan membuka lahar parkir depan loket pintu pos 11. Setelah semua parkir penuh maka petugas parkir KBS memberitahukan petugas Dishub untuk membuka lokasi parkir di sisi utara patung Suroboyo. "Kesepekatan juga berlaku pada pedagang kaki lima (PKL) di portal sebelah barat KBS sampai dengan pintu masuk," katanya. Sementara itu, Ketua Harian TPS KBS Tonny Semampau hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui ponselnya tidak aktif.(*)