Kemenag: Pendaftar Haji Kota Malang 10-18 Ribu/Tahun
Sabtu, 18 Mei 2013 9:11 WIB
Malang (Antara Jatim) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang, Jawa Timur, Rohmad mengemukakan pendaftar haji di wilayah itu rata-rata mencapai 10 ribu sampai 18 ribu per tahun, sehingga daftar tunggu dan atrean semakin panjang dan lama.
"Warga yang mendaftar tahun ini, diperkirakan baru berangkat ke Tanah Suci sekitar tahun 2028 atau 14 tahun kemudian," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang Rohmad di Malang, Sabtu.
Menurut Rohmad, panjangnya antrean (daftar tunggu) tersebut disebabkan antusiasme masyarakat daerah itu untuk pergi ke Tanah Suci cukup tinggi karena kondisi perekonomian masyarakat yang membaik.
Selain itu, lanjutnya, adanya program dana talangan untuk mendaftar haji dari perbankan juga menjadi salah satu faktor dominan.
Lebih lanjut Rohmad mengatakan, dalam satu hari, warga Kota Malang yang mendaftar haji ke Kemenag Kota Malang rata-rata mencapai 30 orang hingga 50 orang, sehingga dalam satu tahun bisa mencapai 10-18 ribu orang pendaftar.
Padahal, tegasnya, kuota jamaah haji untuk Kota Malang rata-rata hanya sekitar 1.000 sampai 1.200 kursi saja. Dan, sebenarnya kuota tersebut sudah melebihi jatah, karena setiap seribu jiwa penduduk muslim di kota atau kabupaten hanya dijatah satu kursi haji.
Sementara penduduk Kota Malang hanya sekitar 800 ribu jiwa dikurangi penduduk nonmuslim, sehingga rata-rata kuota setiap tahun seharusnya hanya 700 sampai 750 kursi. Namun, Kota Malang selalu mendapatkan kuota lebih dari seribu kursi.
Tambahan kuota tersebut, katanya, diambilkan dari sejumlah daerah di Jatim yang pendaftarnya sedikit, seperti Pacitan, Madiun, trenggalek, Ngawi, Magetan, dan ponorogo.
Menyinggung kuota 2013, Rohmad menyebutkan sebanyak 1.185 kursi. Saat ini para calon jamaah haji yang berangkat tahun ini sedang mempersiapkan pengurusan paspor dan vaksinasi dilaksanakan pada akhir Mei.
Mulai awal Juni, Kemenag Kota Malang akan mengadakan manasik haji selama beberapa kali hingga menjelang keberangkatan para calon haji tersebut ke Tanah Suci.
"Paling tidak, manasik haji kami laksanakan tiga kali agar calon haji benar-benar tahu dan memahami tahapan serta rukun haji yang harus dipenuhi," tegasnya.(*)