Eggi-Sihat Protes Hasil Verifikasi Dukungan
Rabu, 15 Mei 2013 19:34 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Bakal pasangan calon Gubernur Jawa Timur jalur perseorangan Eggi Sudjana dan Muhammad Sihat memprotes hasil verifikasi dukungan jumlah kartu tanda penduduk yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Jatim, karena dirinya dinilai tidak memenuhi syarat karena tidak sesuai dari jumlah yang ditentukan.
"Saat datang ke KPU 11 April 2013, kami membawa sekitar 1,2 juta KTP. Dari segi jumlah dan sebaran kabupaten/kota mencukupi, bahkan KPU mengatakan jumlahnya sudah cukup. Tapi mengapa setelah verifikasi jauh dari memenuhi syarat?," ujarnya di sela-sela kedatangan ke Kantor KPU Jatim, Rabu.
Kedatangannya ke Kantor KPU disertai ratusan pendukung dari sejumlah kabupaten/kota. Tidak hanya itu saja, pengacara mantan Bupati Garut Aceng Fikri tersebut juga membawa dua ekor sapi untuk diserahkan ke komisioner KPU sebagai bentuk sindiran.
"Kami membawa dua ekor sapi untuk dipotong dan dagingnya dibagi-bagikan ke masyarakat yang ada di sekitar kantor KPU. Nah, kalau sapi silakan dipotong, tapi kalau jumlah dukungan saya, tidak boleh dipotong," katanya.
Sindiran ini sebagai bentuk protes keras terhadap KPU karena banyak KTP dukungannya dianggap fiktif dan tidak sah. Mereka ditemui Ketua KPU Jatim Andry Dewanto Ahmad, anggota KPU Jatim Agus Mahfudz Fauzi, dan Agung Nugroho. Hadir juga Ketua Badan Pengawas Pemilu Jatim Sufyanto, dan anggotanya Andreas Pardede.
Pihak Eggi-Sihat merasa dirugikan karena terancam tidak bisa mengikuti bursa Pilkada Jatim pada 29 Agustus 2013. Apalagi, sesuai aturan berlaku, pihaknya harus melengkapi sebanyak 1.756.374 dukungan KTP baru hingga 23 Juni 2013 atau bertepatan dengan batas akhir perbaikan berkas pasangan calon Pilkada Jawa Timur.
Jumlah tersebut berasal dari batas minimal dukungan calon perseorangan yakni 1.118.097 dukungan dengan dikurangi dukungan yang telah memenuhi syarat sebanyak 239.910 dukungan, sehingga ditemukan angka 878.187 dikalikan dua.
"Tapi karena hasilnya seperti itu, kami siap membawa kembali dukungan KTP dalam jumlah yang lebih besar. Kami akan kembali sebelum batas waktu yang sudah ditentukan," kata Eggi.
Sementara itu, Ketua KPU Jatim Andry Dewanto tidak bisa menerima dua ekor sapi yang diberikan karena KPU tidak boleh menerima hadiah dalam bentuk apapun. Karena itulah ia meminta tim Eggi-Sihat membawa kembali dua ekor sapi yang sudah dibawa.
Terkait protes Eggi, Andry menjelaskan keputusan bahwa Eggi tidak memenuhi syarat sudah merupakan hasil verifikasi faktual di lapangan dan pihaknya tidak bisa mengubah.
"Sesuai ketentuan yang berlaku, kekurangan dukungan pasangan calon perseorangan dapat dipenuhi pada masa perbaikan dengan konsekuensi harus dikalikan dua kali lipat," katanya. (*)