Bangkalan (Antara) - PT Jamsostek Cabang Bangkalan secara intensif melakukan pendekatan terhadap para pekerja sektor informal di Madura untuk menjadi peserta program jaminan sosial tenaga kerja di perusahaan itu. Menurut Kepala Jamsostek Cabang Madura Didin Haryono Al Bantani, Rabu, sosialisasi kepada para pekerja informal itu dilakukan, karena jumlah tenaga kerja atau buruh formal di Madura masih terbatas. "Makanya, pekerja yang juga menjadi sasaran kami adalah perusahaan industri rumah tangga yang ada di Madura ini, mulai dari Bangkalan hingga Sumenep," katanya. Didin menjelaskan saat ini pihaknya mulai berkoordinasi dengan pemkab di Madura, agar juga bisa mendorong para pekerja informal tersebut untuk mengikuti program jamsostek, mengingat jaminan tenaga kerja sangat dibutuhkan. "Tapi memang upaya ini tidak mudah, jika tidak ada dukungan dari semua pihak, terutama dari masing-masing pemkab," katanya. Saat ini, di wilayah Madura terdapat sebanyak 570 perusahaan. Dari jumlah itu, sekitar 234 perusahaan yang mengikutsertakan karyawannya dalam program Jamsostek. Padahal sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jamsosek, semua perusahaan diwajibkan mengikutsertakan karyawannya dalam program jaminan sosial tenaga kerja. "Hal ini dimaksudkan, karena setiap karyawan perusahaan tidak akan lepas dari risiko kerja. Minimnya perusahaan yang mengikut sertakan karyawannya dalam program jamsostek itu, karena kurangnya kesadaran pengusaha akan risiko kerja," katanya. Ia berharap momentum peringatan Hari Buruh bisa menjadi evaluasi bagi pengusaha untuk memperhatikan nasib karyawannnya. (*)
Jamsostek Bangkalan Intensif Dekati Pekerja Informal
Rabu, 1 Mei 2013 20:49 WIB