Washington (Antara/Reuters) - Presiden Barack Obama pada Selasa menyebut pemboman kembar di Boston "aksi teror" tetapi menyatakan belum jelas apakah ledakan tersebut merupakan pekerjaan satu kelompok luar negeri atau dalam negeri atau "individu berhati dengki." Obama pada kemunculannya di ruang yang biasa digunakan untuk jumpa pers di Gedung Putih mendesak warga Amerika untuk waspada dan memperhatikan kegiatan mencurigakan sehari setelah dua ledakan terjadi di garis finis Boston marathon, menewaskan sedikitnya tiga orang dan mencederai lebih 170 orang. Obama, yang diberi laporan oleh Direktur Biro Investigasi Federal (FDI), Robert Mueller, Menteri Keamanan Janet Napolitano dan beberapa pembantu keamanan nasional lainnya, mengatakan masih banyak yang harus diselidiki dalam serangan terburuk di wilayah AS sejak serangan-serangan 11 September 2011. Belum tahu motif dan indikasi siapa pelaku peledakan bom-bom itu, katanya, seraya mengutuknya merupakan "aksi pengecut dan keji." "Tiap waktu bom-bom digunakan untuk menyasar warga sipil tak bersalah, inilah aksi teror," kata Obama. "Apa yang kami belum ketahui, ialah siapa yang melakukan serangan ini atau mengapa, apakah direncanakan dan dilaksanakan oleh organisasi teroris -- asing atau domestik -- atau apakah aksi ini dilakuakn individu yang keji." Presiden memerintahkan bendera AS yang berada di atas Gedung Putih untuk diturunkan setengah tiang sebagai tanda untuk mengenang para korban. Dia mengatakan investigasi atas pemboman-pemboman itu barulah dimulai. "Perlu waktu untuk mengikuti tiap petunjuk dan menentukan apak yang terjadi. Tapi kami akan temukan," kata Obama. "Kami akan temukan siap pun yang melukai warga negara kami dan kami akan membawa mereka ke pengadilan. Kami juga tahu ini: rakyat Amerika menolak diteror." (*)
Obama Sebut Pembom Boston Belum Dikenal
Rabu, 17 April 2013 0:40 WIB