Dubes AS: Bom Boston Tak Terkait Agama
Jumat, 19 April 2013 0:25 WIB
Oleh Indra Arief Pribadi
Jakarta (Antara) - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Scot Marceil mengatakan, insiden peledakan bom di gelaran Boston Marathon, Senin (15/4) tidak terkait masalah agama, namun murni berupa tindakan kriminal.
"Ini tidak ada hubungannya dengan agama, ini lebih ke motif kriminal," ujar Dubes Marceil setelah pertemuan "Leadership Transformation in Indonesia" di Jakarta, Kamis malam.
Pemerintah AS, lanjut Marciel, masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Sejalan dengan itu, menurutnya, pemerintah AS tidak akan asal mencurigai dan menuduh pihak - pihak yang diduga terlibat kasus ini, sebelum ada bukti yang kuat.
"Pemerintah AS masih terus melakukan penyelidikan, sejauh ini keamanan terus dikondusifkan di berbagai wilayah," ujarnya.
Dia menyebut pernyataan Obama yang tidak akan menyudutkan komunitas apapun sebelum ada bukti kuat yang mengarah ke sana, menjadi acuan dalam melihat kasus ini secara lebih jauh.
Pada Senin (15/4), dua ledakan keras terjadi di acara Boston Marathon yang menewaskan tiga orang dan 100 lebih luka-luka. Tiga korban terdiri dari dua warga AS dan satu warga negara China. Mereka adalah Martin Richard yang baru berusia delapan tahun, seorang manajer restoran asal Massachussets, Krystle Campbell (29) dan Lu Lingzhi (23), mahasiswa matematika dan statistik Universitas Boston. (*)