UPT Bengawan Solo Waspadai Sejumlah Tanggul Kritis
Senin, 8 April 2013 21:27 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo mewaspadai sejumlah tanggul kritis di Bojonegoro dan Lamongan yang bisa menimbulkan luapan banjir.
"Sejumlah titik tanggul Bengawan Solo di Bojonegoro dan Lamongan ada yang mengalami penurunan, sehingga harus diamankan agar air luapan tidak meluber ke permukiman warga," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Senin.
Ia menyebutkan tanggul kanan Bengawan Solo yang kritis, di antaranya di Dusun Grape, Kecamatan Kanor, sepanjang ratusan meter yang mengalami penurunan beberapa waktu lalu.
"Dengan kondisi air yang terus naik, besar kemungkinan air luapan Bengawan Solo akan melimpas," kata dia.
Bahkan, ia juga memperkirakan air luapan Bengawan Solo akan masuk wilayah perkotaan Bojonegoro, seperti banjir besar yang pernah terjadi pada 2008 lalu, sebab air Bengawan Solo di Ngawi mencapai 9,25 meter (Siaga III), Senin pukul 19.00 WIB.
"Banjir di Ndungus, Ngawi dengan status Siaga III berlangsung beberapa jam, sehingga airnya akan menambah debit banjir di Bojonegoro," jelas dia.
Ia juga memperkirakan banjir luapan Bengawan Solo di Bojonegoro masih akan terus merangkak naik, bahkan akan masuk wilayah perkotaan.
Data di UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro masih terus naik hingga mencapai 15,39 meter (Siaga III), Senin pukul 20.00 WIB.
Namun, menurut Mucharom, air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari Kota Bojonegoro, air Bengawan Solo turun menjadi 29,47 meter (Siaga I), Senin pukul 20.00 WIB.
"Air di Karangnongko dibandingkan satu jam yang lalu turun sekitar 3 centimeter, tapi masih akan naik lagi, sebab Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, masih terjadi banjir dengan Siaga III," tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ. Budi Mulyono menyatakan warga yang wilayahnya terendam air banjir mulai melakukan pengungsian di sejumlah lokasi, di antaranya di Gedung Serbaguna milik pemkab, juga di sepanjang tanggul Bengawan Solo.
"Warga di daerah genangan banjir di Kecamatan Kota mulai mengungsi di sejumlah lokasi. Kemungkinan pengungsi di kecamatan lainnya juga ada, tapi laporan dari posko bencana kecamatan belum ada yang masuk," ujarnya.
Ia menambahkan luapan Bengawan Solo yang saat ini terjadi telah merendam puluhan desa di sejumlah kecamatan, di antaranya Kecamatan Kecamatan Kota, Dander, Margomulyo, Padangan, Ngraho, Kapas, Kanor, Kasiman dan Malo. (*)