Unipdu Jombang Gelar "Open House" Lesehan Prancis
Kamis, 4 April 2013 19:43 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang menggelar "open house" di Lesehan Prancis Unipdu, Kamis, yang dihadiri pelajar SMA/MA dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jombang.
"Para pelajar dan mahasiswa harus terus membuka diri dengan dunia luar dan Lesehan Prancis Unipdu membuka kesempatan mereka untuk berinteraksi dengan dunia, di antaranya Prancis," kata Direktur Pusat Studi Bahasa (PSB) Unipdu, Dr Afifa Syamsun Zulfikar.
Dalam siaran pers yang dikirim khusus kepada Antara Biro Jatim, ia berharap semua kalangan dapat memiliki gambaran yang utuh seputar potensi Prancis melalui Lesehan Prancis yang ada di kampus setempat.
"Selama ini, banyak pihak yang memiliki persepsi kurang memadai untuk studi di luar negeri, karena yang mengemuka adalah ketakutan dan image negatif," kata alumnus Master of Science Program Leadership and Management in Education dari University Kingdom itu.
Menurut dia, ketakutan dan "image" negatif yang mengemuka antara lain biaya yang tidak terjangkau hingga kekhawatiran akan terancamnya akidah atau keyakinan, maka Lesehan Prancis di Unipdu akan menjawab semuanya.
"Anggapan seperti itu tidak semuanya benar. Lewat open house ini, kami memberikan penjelasan yang rinci dan mendalam tentang Prancis kepada para pelajar dan mahasiswa," katanya.
Di sela-sela kegiatan itu juga disediakan berbagai hal tentang pernak-pernik bernuansa Prancis. Selain itu, ada pula demonstrasi (demo) memasak ala Prancis, mencicipi masakan, kelas perkenalan bahasa dan budaya Prancis, kuis pengetahuan umum, pemutaran film hingga kunjungan ke lesehan Prancis.
"Semuanya serba Prancis, tapi ada pula kesempatan beasiswa untuk bekerja dan belajar Bahasa Prancis. Semuanya bisa didapatkan secara gratis," katanya saat menceritakan program Lesehan Prancis yang dibuka secara umum pada 28 Januari 2013.
Sebelumnya (27/3), Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Bertrand de Hartingh, juga mengajak mahasiswa Universitas Narotama Surabaya dan mahasiswa Surabaya untuk bersikap "go global".
"Kalian selesaikan kuliah dulu dan kalian bisa belajar Bahasa Prancis di sini (Podjok Prancis Perpustakaan Narotama). Jangan khawatir, kami mempunyai 'Campus France' yang akan membantu atau memberikan asistensi di negara kami," katanya.
Saat mengunjungi "Podjok Prancis" di Universitas Narotama Surabaya dengan didampingi Direktur Institut Francois Indonesia (IFI) Surabaya Mathieuw Dumesnil dan Rektor Universitas Narotama Surabaya Ir Hj Rr Iswachyu Dhaniarti DS, ia menjelaskan "go global" dapat dipertimbangkan di akhir perkuliahan di Narotama, misalnya dengan melanjutkan studi di Prancis. (*)