Jombang (ANTARA) - Kementerian Sosial memberikan bantuan untuk warga terdampak banjir di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang hingga kini airnya masih merendam rumah warga.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengemukakan pemerintah hadir untuk mendampingi warga, terutama yang terdampak bencana. Pemerintah memberikan dukungan bidang shelter dan logistik.
"Kemensos itu memberikan dukungan bidang shelter dan logistik. Tempat pengungsian dan logistik yang dibutuhkan. Kalau memerlukan tenda kami bangun tenda. Tapi jika ada gedung tidak perlu tenda dan kasur kami siapkan. Ada juga permakanan, dapur umum," katanya saat bertemu dengan warga terdampak banjir di Balai Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Sabtu.
Ia mengatakan, untuk warga yang terdampak banjir juga diberikan dukungan psikososial. Hal ini penting terutama anak-anak agar mereka terhibur.
Ia mengungkapkan, pemerintah memberikan bantuan lebih dari Rp300 juta yang diberupakan permakanan, sandang, perlengkapan keluarga, peralatan evakuasi hingga bantuan atensi. Bantuan itu untuk warga yang terdampak bencana banjir di Jombang.
Dirinya sempat dialog dengan warga dan mereka meminta bantuan pompa air. Namun, untuk permintaan seperti itu adalah pascabanjir dan akan dihitung lagi.
"Kami koordinasi dengan Pak Gubernur dan Pak Bupati supaya bapak ibu saat kembali ke rumah bisa memasak, mandi dan seterusnya," kata dia.
Ia juga menegaskan, untuk stok bantuan masih sangat melimpah. Bantuan datang dari pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi maupun dari masyarakat. Untuk itu, dirinya memastikan bahwa warga tidak kekurangan bantuan.
"Yang harus dipikirkan itu pascabanjir, untuk rehabilitasinya. Ada yang minta bantuan untuk rumahnya. Semua akan di asesmen," ujar dia.
Ia mengungkapkan dalam musibah ini ada lebih dari 300 rumah warga yang terdampak, dan memastikan bahwa kebutuhan semua warga terutama yang mengungsi terpenuhi.
"Termasuk di dalamnya kami siapkan MCK, toilet portabel dan air bersih," kata dia.
Sementara itu, Kepala Desa Jombok Abdul Muchid mengatakan warganya mulai mengungsi ke balai desa Jumat (6/12) menyusul tingginya banjir.
Ia mengatakan, air terus membanjiri rumah warga bahkan hingga ketinggian 1,5 meter. Di daerahnya banjir terjadi hampir setiap tahun, namun tahun ini yang paling parah.
"Warga mulai mengungsi hari Jumat minggu lalu sampai sekarang. Kalau ketinggian air hingga 1,5 meter dan banjir ini paling parah," kata dia.
Ia menyebut kondisi parah terjadi di Dusun Beluk dan Dusun Plosorejo, Kecamatan Jombok. Ada puluhan warga yang mengungsi baik anak-anak hingga orang dewasa.
Dirinya berharap pemerintah segera membenahi sungai di desanya, sehingga tidak ada pendangkalan. Warga juga tidak lagi terdampak banjir.
Selain meninjau lokasi pengungsian warga di Balai Desa Jombok, Mensos juga meninjau secara langsung lokasi rumah warga yang terdampak banjir. Ia juga naik perahu meninjau rumah warga.
Mensos juga berkunjung ke Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, dialog dengan warga yang terdampak bencana banjir.
Warga terdampak banjir di Jombang terima bantuan dari Kemensos
Sabtu, 14 Desember 2024 21:32 WIB