Oposisi Suriah akan bentuk Pemerintahan di Daerah yang Dibebaskan
Sabtu, 23 Februari 2013 15:56 WIB
Damaskus (Antara/AFP) - Oposisi Koalisi Nasional, Jumat mengatakan pihaknya akan membentuk satu pemerintah untuk mengatur "daerah-daerah Suriah yang telah dibebaskan".
Para pemantau mengatakan lebih dari 12 orang tewas ketika gedung-gedung ambruk akibat serangan peluru kendali di kota Aleppo.
Utusan perdamaian internasional Lakhdar Brahimi mengatakan satu bom yang menghantam Damaskus Kamis adalah satu "kejahatan perang" yang menewaskan sekitar 100 orang.
"Kami setuju untuk membentuk satu pemerintah untuk mengatur masalah-masalah daerah yang dibebaskan," kata juru bicara Koalisi Walid al_Bunni setelah satu pertemuan di Kairo, dan menambahkan oposisi akan bertemu kembali 2 Maret untuk memutuskan mengenai komposisi pemerintah itu dan memilih ketuanya.
Para anggota oposisi mengatakan pertemuan itu akan diselenggarakan di Istambul, sementara Bunni mengatakan diharapkan pemerintah itu akan berpusat di daerah yang dikuasai pemberontak Suriah utara.
Kelompok induk oposisi telah membicarakan satu usul oleh ketua Ahmed Moaz al-Khatib untuk melakukan perundingan langsung dengan pemerintah Presiden Bashar al-Assad.
Tetapi kendatipun mengatakan bahwa kendatipun perundingan perdamaian dapat mengikutsertakan "para anggota Partai Baath yang berpengaruh dan para aparatur politik", kelompok itu menegaskan "Bashar dan komandan keamanan dan militer tidak dapat ikut serta dalam setiap solusi politik."
Khatib menawarkan perundingan kepada para pejabat pemerintah "yang tangan mereka tidak berlumuran darah"-- satu prakarsa yang disambut baik Liga Arab dan Amerika Serikat, serta Iran dan Rusia, kedua negara itu dekat dengan pemerintah Damaskus.
Sementara itu dalam aksi kekerasan di kota Aleppo, direktur kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia Rami Abdel Rahman mengatakan paling tidak 14 orang tewas dan puluhan lainnya cedera.
Observatorium yang bermarkas di Inggris itu mengatakan jumlah korban kemungkinan meningkat karena banyak orang terperangkap dalam reruntuhan gedung-gedung yang ambruk di distrik timur Tariq al-Bab.
Di tempat-tempat lain, delapan warga sipil tewas akibat serangan udara di Harasta persis timur laut Damaskus, dan pesawat-pesawat tempur menggempur distrik Qaboon Damaskus timur dalam usaha menghalau pasukan pemberontak.
Di Provinsi Daraa, 10 orang tewas akibat serangan senjata api yang ditujukan ke Masjid Agung di kota Marak, kata Observatorium itu.(*)