Surabaya - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur menilai pelaksanaan pasar murah daging sapi di provinsi tersebut belum perlu karena sampai sekarang pergerakan harga komoditas itu masih wajar. "Kini, harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional misalnya di Surabaya normal," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jatim, Arifin T Hariadi, ditemui di Surabaya, Rabu. Menurut dia, rata-rata harga daging sapi mencapai Rp80.621 perkilogram selama Februari 2013. Angka tersebut turun dibandingkan rata-rata harga pada bulan Januari 2013 senilai Rp81.035 perkilogram. "Bahkan, lebih rendah daripada penerapan rata-rata harga pada bulan Desember 2012 yakni Rp83.290 perkilogram," ujarnya. Selain itu, jelas dia, saat ini kian stabilnya harga daging sapi juga dipengaruhi oleh sudah adanya keseimbangan harga di tingkat peternak dan pedagang. Di sisi lain, kewajaran harga daging sapi ikut dipicu bahwa sejumlah pedagang sudah menikmati keuntungan. "Oleh karena itu, salah jika ada anggapan harga daging sapi sekarang meningkat signifikan karena stok habis," katanya. Padahal, tambah dia, sesuai data Dinas Peternakan Jatim populasi sapi di Jatim sangat besar atau mencapai 4,7 juta ekor sapi. Besaran itu mampu mengantarkan Jatim sebagai produsen daging sapi yang memberikan sumbangan tersendiri bagi pasar nasional. "Khususnya memasok daging sapi ke DKI Jakarta dan Jawa Barat," katanya. (*)
Jatim Belum Perlu Pasar Murah Daging
Rabu, 20 Februari 2013 13:41 WIB