Tulungagung - Sejumlah peternak sapi perah di Kecamatan Sendang dan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengeluhkan keterlambatan pasokan bekatul, bahan baku untuk pakan ternak mereka. "Pasokan bekatul mulai langka sejak empat hari terakhir, tapi ini sudah sangat mengkhawatirkan bagi ternak-ternak kami," ujar Hamid, peternak sapi perah di Desa Sendang, Kecamatan Sendang, Selasa. Menurut dia, keterlambatan bahan baku pakan sapi perah tersebut bisa memengaruhi kualitas susu yang dihasilkan. Hal itu bisa terjadi lantaran nutrisi yang dibutuhkan tubuh sapi untuk memproduksi susu tidak memenuhi porsi ideal. "Kualitas dan volumenya bisa berkurang, misalnya dalam kondisi normal bisa memproduksi 15-an liter sehari menjadi kurang dari 10 liter," terangnya. Keluhan serupa disampaikan Wahyu Aji, peternak sapi perah di Kecamatan Pagerwojo, yang menyebut proporsi adonan pakan ternaknya terpaksa diubah lantaran minimnya ketersediaan bekatul. Untuk menyiasati porsi pakan ternak sapi perahnya, ia tak jarang menambah ampas tahu ataupun bubur ketela yang telah dihaluskan. "Dampak yang sama juga bisa terjadi jika pakan rumput gajah kurang. Ini seperti terjadi saat musim kering kemarau lalu. Produksi dan kualitasnya menurun banyak," ujarnya. Baik Hamid, Wahyu Aji, maupun sejumlah peternak lain mengaku tidak tahu penyebab kelangkaan bekatul di daerahnya. Namun beberapa peternak menduga ada masalah di jalur distribusi sehingga terjadi keterlambatan pasokan. Bekatul biasa dipakai peternak untuk makanan pendamping sapi perah. Makanan tersebut diperlukan sebagai pendamping rumput gajah. Saat ini harga susu sapi perah berkisar antara Rp3.400 per liter hingga Rp3.500, bergantung kualitasnya. "Peternak berusaha menjaga kualitas susu ini. Maka dari itu kami berharap tidak ada keterlambatan soal pakan," kata Supriono, peternak sapi perah lainnya. Untuk mengantisipasi keterlambatan, peternak di daerah Sendang dan pagerwojo biasanya saling berbagi pakan bekatul. Dengan cara tersebut peternak tetap bisa memberikan bekatul pada sapi perah. "Pinjam dulu ke peternak yang sudah dapat kiriman. Jadi kita sama-sama menjaga," tutur Wahyudi.(*)
Berita Terkait
Musim panen raya bawang merah di Nganjuk
23 jam lalu
Rupiah menguat seiring revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi RI oleh ADB
12 Desember 2025 16:17
Purbaya sebut uji coba TradeAI tambah penerimaan negara
12 Desember 2025 16:05
