Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, mentargetkan operasional RSUD Sododoro Djatikoesoemo, baru bisa dipindahkan ke kompleks rumah sakit Internasional (RSI) di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, pada 2014. Direktur RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, Sunhadi, Rabu, mengatakan, perpindahan operasional RSUD Sosodoro Djatikoesoemo ke RSI, masih menunggu perhitungan besarnya biaya pindah, selain juga perbaikan berbagai prasarana dan sarana yang ada. "Kalau saat ini tidak bisa langsung dipindahkan, meskipun ada biaya. Dibutuhkan perbaikan berbagai prasarana dan sarana yang ada," katanya. Selain itu, jelasnya, tenaga medis, yang saat ini dimiliki RSUD termasuk dokter yang jumlahnya 350 orang, masih harus ditambah kalau pelayanan dipindahkan ke RSI. Ia mengambarkan RSUD memiliki 150 kamar rawat inap, sementara RSI memiliki 300 kamar rawat inap, sehingga kalau semua beroperasi tenaga medis yang dibutuhkan mencapai 900 orang. "Mengacu berbagai persiapan yang harus dikerjakan, paling cepat RSUD bisa pindah ke RSI, pada 2014," jelasnya. Mengenai namanya, ia menyatakan, tetap akan memanfaatkan nama RSUD Sosodoro Djatikoeseomo, bukan RSI, sebab pemberian nama RSI kurang tepat, kalau mengacu kelas RSUD Sosodoro Djatikoesoemo. "Pemberian nama RSI dulu itu salah. Apalagi kalau kita tetap konsisten dengan label RSI, seharusnya semua peralatan juga berstandar internasional dan pelaksanaan audit dilakukan tim auditor internasional," jelasnya. Ditanya lokasi RSUD kalau sudah pindah, ia mengatakan, kemungkinan tetap akan dimanfaatkan, untuk kepentingan bidang kesehatan. (*)
Bojonegoro Targetkan RSUD Bisa Pindah 2014
Rabu, 23 Januari 2013 8:25 WIB