Dinkes Trenggalek Temukan Empat Kasus HIV/AIDS Baru
Kamis, 17 Januari 2013 16:59 WIB
Trenggalek - Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menemukan empat kasus HIV/AIDS baru selama awal Januari 2013, satu di antaranya meninggal dunia.
"Empat ODHA tersebut rinciannya dua orang laki-laki dan dua perempuan, sedangkan untuk yang meninggal dunia adalah ibu rumah tangga," kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Trenggalek Suparman di Trenggalek, Kamis.
Ia menjelaskan kasus kematian pengidap "Human Immunodeficiency Virus" tersebut saat ini menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan, karena suami ODHA tersebut juga berpotensi terinfeksi HIV/AIDS.
"Dari penelusuran awal, ibu rumah tangga ini sering bepergian ke luar pulau, jadi belum tahu apakah dia tertular oleh suaminya atau dari orang lain," katanya.
Pihaknya juga belum bisa memastikan apakah suaminya juga mengidap virus mematikan tersebut, karena yang bersangkutan berdomisili di Kabupaten Mojokerto dan enggan dilakukan pemeriksaan di Trenggalek.
Untuk memastikan hal itu, P2PL telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Mojokerto untuk melakukan pemeriksaan secara mendalam.
Suparman mengatakan selama 2012, jumlah ODHA di Kabupaten Trenggalek meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni dari 10 menjadi 29 kasus.
"Kalau dilihat dari grafiknya memang naik turun, tahun 2010 itu ada 28, kemudian turun menjadi 10 kasus dan naik lagi menjadi 29 kasus. Khusus untuk 2012, tujuh orang meningal dunia dan 22 masih hidup," katanya.
Ia menjelaskan, para ODHA di Trenggalek mayoritas terinfeksi HIV akibat dari transaksi seksual yang tidak aman serta tertular dari suami atau istri.
"Sedangkan khusus untuk ODHA perempuan (ibu rumah tangga) sebagian besar akibat tertular oleh suaminya, namun memang ada yang terinfeksi dari luar karena kebetulan yang bersangkutan berprofesi sebagai pekerja seks komersial," kata Suparman.
Data Dinas Kesehataan Kabupaten Trenggalek, mulai 2004 hingga 2013 terdapat 128 kasus HIV/AIDS, 82 masih hidup dan 46 telah meninggal dunia.
Ia mengatakan untuk proses pengobatan dan pengawasan para ODHA tersebut Dinkes Trenggalek bekerja sama dengan klinik "Voluntary Counseling Test" (VCT) Kabupaten Tulungagung, karena hingga saat ini pihaknya belum memiliki fasilitas tersebut. (*)