KSEI Kelola Aset Senilai Rp2.735,97 Triliun
Jumat, 28 Desember 2012 18:37 WIB
Surabaya - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat pengelolaan aset senilai Rp2.735,97 triliun per 26 Desember 2012 atau meningkat 21,18 persen dibandingkan kinerja aset pada periode sama tahun 2011.
"Pencapaian tersebut karena jumlah SID (Single Investor Identification) yang tercatat di KSEI juga mengalami peningkatan menjadi 281.438 pada Desember 2012. Padahal, per akhir Januari 2012 atau sebelum kewajiban kepemilikan SID efektif diberlakukan hanya 248.151," kata Direktur Utama PT KSEI, Ananta Wiyogo, dihubungi dari Surabaya, Jumat.
Kini, ungkap dia, tantangan yang dihadapi KSEI adalah bagaimana meningkatkan kesadaran nasabah dalam menggunakan fasilitas ini. Apalagi, dari 281.438 nasabah yang tercatat per tanggal 26 Desember 2012 hanya sekitar 12 persen sudah melakukan login ke Fasilitas AKSes.
"Oleh karena itu, kami siap melakukan sejumlah upaya agar jumlah investor yang sudah login ditargetkan kian meningkat pada tahun 2013," ujarnya.
Selain sosialisasi yang dilakukan secara berkesinambungan, jelas dia, KSEI melakukan beberapa program pengembangan untuk meningkatkan aktivitas login investor seperti Undian Berhadiah Kartu AKSes.
"Kami juga melaksanakan sosialisasi kepada Perusahaan Efek, partisipasi pada pameran Indonesia Financial Expo dan Forum 2012. Bahkan, 'Investor Summit 2012' di Jakarta dan Surabaya bersama dengan 'Self Regulatory Organization/SRO'," katanya.
Sementara itu, tambah dia, upaya KSEI dalam memberikan perlindungan kepada investor telah dilakukannya sejak dikenalkannya Fasilitas AKSes pada tahun 2009. Pada fasilitas itu, kartu tersebut memuat nomor SID yang wajib dimiliki oleh investor pasar modal.
"Untuk meningkatkan penggunaan Kartu AKSes, pada awal tahun 2012 KSEI telah melakukan program pencetakan massal Kartu AKSes bagi seluruh nasabah Perusahaan Efek dan Bank Kustodian yang sudah memiliki SID," katanya.
Bagi nasabah baru, kata dia, pencetakan Kartu AKSes ini akan diproses pada saat Perusahaan Efek menyampaikan permohonan pembuatan Sub Rekening Efek. Hal tersebut guna mempercepat proses distribusi Kartu AKSes agar segera sampai ke investor.
"Penerapan SID dan Fasilitas AKSes itu berkaitan dengan implementasi pemisahan Rekening Dana Nasabah (RDN) yang mulai dilaksanakan sejak 1 Februari 2012," katanya.
Dengan dibukanya RDN, lanjut dia, masing-masing nasabah bisa memantau saldo dan aliran dana yang digunakan untuk melakukan transaksi dan penyelesaian transaksi Efek melalui Fasilitas AKSes.(*)