Pengeluaran Air Waduk Pacal Bojonegoro Ditingkatkan
Sabtu, 22 Desember 2012 12:29 WIB
Bojonegoro - Pengeluaran air Waduk Pacal di Bojonegoro yang semula hanya 2,5 meter kubik/detik ditingkatkan menjadi 5 meter kubik/detik untuk mencukupi kebutuhan air irigasi areal pertanian di sepanjang daerah irigasinya.
Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Sabtu, mengatakan peningkatan pengeluaran air menjadi 5 meter kubik tersebut atas permintaan para petani di daerah irigasinya, dimulai Jumat (21/2).
Sebelum itu, katanya, pengeluaran air Waduk Pacal yang sudah berjalan selama sepekan, besarnya hanya 2,5 meter/detik, juga atas permintaan para petani.
"Pengeluaran air ditingkatkan menjadi 5 meter sudah kita perhitungkan tidak akan menganggu perolehan air hujan yang ditampung di waduk," tuturnya, menjelaskan.
Ia merinci ketinggian air pada papan duga di Waduk Pacal, saat ini mencapai 109,30 meter dengan volume efektif sekitar 8,6 juta meter kubik lebih.
Air di Waduk Pacal, menurut dia, diperhitungkan masih akan tersisa sekitar 5,5 juta meter kubik, karena ada pengeluaran 5 meter kubik/detik, selama sepekan, walaupun tidak ada tambahan air hujan.
"Tapi kalau terjadi hujan, volume air di Waduk Pacal akan lebih meningkat lagi," jelasnya.
Sementara itu seorang petani di Desa Plesungan, Kecamatan Kapas Mucharom (45) mengatakan langsung mengerahkan tenaga kerja untuk mentraktor tanahnya pada malam hari, setelah sawahnya seluas 2 hektare bisa memperoleh air pasokan Waduk Pacal.
Sebelum itu, ia mengaku kesulitan menanam padi, sebab air hujan masih kurang, sehingga sawahnya masih tetap kering tidak bisa digarap dengan traktor.
"Benih padi saya usianya sekitar 30 hari, tapi masih aman ditanam," ucapnya, menjelaskan.
Menurut Muchtarom, juga petani lainnya di desa setempat Supardi (69), di desanya masih banyak sawah petani yang kering tidak bisa ditraktor, yang lokasinya tidak bisa dijangkau dengan air Waduk Pacal.
"Saya harus menebar benih lagi 25 kilogram, sebab benih yang sudah saya tebar yang lalu sebanyak 50 kilogram sudah terlalu tua tidak bagus kalau ditanam," jelas Supardi, menambahkan.(*)