Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan tim penyalur bantuan pangan kemanusiaan bergerak cepat menjangkau wilayah terdampak bencana di Sumatera guna memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dan pemulihan berlangsung lebih cepat.
"Penyaluran ke daerah-daerah terisolir menggunakan helikopter. Tim kami sudah bergerak,” kata Mentan dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Kementerian Pertanian mencatat realisasi bantuan pangan untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di tiga provinsi terdampak hingga 10 Desember 2025, pertama Aceh bantuan pangan untuk bencana (non-reguler) total alokasi 16.289,44 ton dengan realisasi secara keseluruhan 3.415,33 ton (21 persen).
Adapun daerah dengan realisasi 100 persen di provinsi itu berada di Aceh Besar, Pidie Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Selatan, Subulussalam, Singkil. Sedangkan realisasi rendah (kurang dari 50 persen) yakni Aceh Tengah (13 persen), Bener Meriah (34 persen) dan Aceh Tamiang (42 persen).
Selanjutnya untuk bantuan pangan reguler total alokasi beras 10.613,64 ton, minyak goreng 2.122.738 liter. Realisasi keseluruhan mencapai 32 persen.
Realisasi tinggi ( lebih dari 80 persen) di Sabang, Banda Aceh, Pidie Jaya, Lhokseumawe, Aceh Jaya. Sedangkan realisasi sangat rendah (0–10 persen) berada di Bireuen, Aceh Timur, Subulussalam, Singkil, Nagan Raya, Simeulue, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Tenggara.
Selanjutnya untuk Provinsi Sumatera Utara untuk bantuan pangan bencana (non-reguler) total alokasi 6.527,52 ton dengan realisasi 2.635,78 ton (40 persen).
Dari alokasi itu daerah yang mencatat dengan realisasi 100 persen berada di Medan, Binjai, Tebing Tinggi, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba, Samosir, Tanjung Balai, Asahan, Pakpak Bharat. Sedangkan realisasi rendah (kurang dari 40 persen) yakni di Batu Bara (31 persen), Tapanuli Selatan (21 persen).
Sementara untuk bantuan pangan reguler total alokasi beras: 16.893,92 ton, minyak goreng: 3.378.784 liter dengan Realisasi keseluruhan 32 persen.
Dari bantuan itu daerah dengan realisasi tinggi (lebih dari 90 persen) yakni Binjai, Tebing Tinggi, Pematangsiantar, Toba, Samosir, Tanjungbalai, Asahan, Labuhan Batu, Labura, Labusel, Pakpak Bharat. Batu Bara, Pada Sidempuan, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Gunung Sitoli, Sibolga
Sedangkan untuk daerah dengan realisasi rendah (di bawah 10 persen) yakni Tapanuli Utara (0 persen), Nias (0 persen), Nias Barat (0 persen), Nias Selatan (0 persen), Tapanuli Tengah (3 persen).
Kemudian untuk Sumatera Barat bantuan pangan untuk bencana (non-reguler) total alokasi 795,74 ton dengan realisasi 742,24 ton (93 persen). Kementan mencatat hampir semua kab/kota realisasinya mencapai 100 persen kecuali Pesisir Selatan (88 persen).
Sementara untuk bantuan pangan reguler total alokasi beras 6.794,96 ton, minyak goreng 1.358.990 liter dengan realisasi keseluruhan Hampir semua daerah realisasi 99-100 persen.
Realisasi rendah berasa di daerah Solok (17 persen), Dharmasraya (51 persen), Sijunjung (65 persen), Solok Selatan (63 persen).
Untuk memastikan percepatan distribusi, Mentan menegaskan dua pejabat eselon I Kementerian Pertanian ditugaskan untuk ke Aceh, termasuk Inspektorat Jenderal Kementan dan Deputi III Bapanas. Seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di wilayah terdampak turut digerakkan.
“Kami tugaskan Sumut kepada Pak Ali Jamil dan Deputi I Pak Ketut. Sumbar kepada Kepala SDM dan Brigjen Hermawan,” tambahnya.
Menteri Amran menekankan kebebasan bagi pejabat yang ingin kembali ke Jakarta, namun meminta para direktur jenderal memperkuat tim darurat di lapangan.
