Lamongan (ANTARA) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lamongan bersama RS dan Klinik Mata KMU membentuk Komunitas “Lansia Sehat” untuk menekan risiko kebutaan akibat komplikasi Retinopati Diabetik pada penyandang diabetes.
Ketua PWI Lamongan Kadam Mustoko mengatakan kolaborasi tersebut merupakan bagian dari komitmen PWI dalam mendukung edukasi kesehatan masyarakat, terutama terkait ancaman kebutaan yang masih sering disepelekan oleh penyandang diabetes.
“Pencegahan harus dimulai dari edukasi yang berkelanjutan. Karena itu kami mendukung pembentukan komunitas ini agar lansia dan penyandang diabetes mendapatkan pendampingan rutin,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan tersebut juga menjadi pembuka rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2026. “Kami ingin HPN tidak hanya seremonial, tetapi berdampak langsung bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Direktur RS Mata KMU Lamongan, dr. Uyik Unari Dwi Kaptuti, SpM(K), mengatakan bahwa komunitas tersebut dirancang sebagai wadah edukasi dan skrining kesehatan mata bagi kelompok berisiko tinggi.
“Retinopati Diabetik sering terdeteksi ketika kerusakan retina sudah terjadi. Pemeriksaan mata setahun sekali menjadi kunci pencegahan kebutaan permanen,” katanya.
Ia menjelaskan pemeriksaan awal dapat dilakukan melalui pemeriksaan fundus di Poli Retina RS Mata KMU sebelum ditindaklanjuti pemeriksaan lanjutan bila diperlukan.
Pada peluncuran komunitas itu, diisi dengan Senam Lansia bertema “Ceria Kendalikan Gula”, pemeriksaan Gula Darah Acak (GDA), dan skrining mata.
Sejumlah peserta mengaku terbantu dalam memahami bahaya diabetes terhadap penglihatan.
Salah satu peserta, Siti (62), mengatakan bahwa kegiatan yang digelar itu membuat lansia lebih bersemangat dalam menjaga kesehatan dan terbantu untuk memahami bahaya diabetes terhadap penglihatan.
"Pembentukan komunitas itu juga menjadi ruang pendampingan berkelanjutan melalui pemeriksaan rutin, konsultasi, serta aktivitas peningkatan kebugaran," katanya.
PWI dan RS Mata KMU setempat berharap keberadaan komunitas tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan retina sejak dini.
