Surabaya (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Jawa Timur mengenalkan program Wisata Arsip atau “Waras” sebagai terobosan edukasi sejarah bagi pelajar dengan pendekatan yang lebih menyenangkan dan gembira sesuai karakter generasi Z.
Kepala Disperpusip Jatim, Tiat S. Suwardi, mengatakan program tersebut dirancang untuk mendekatkan arsip kepada masyarakat, khususnya anak-anak sekolah, agar memahami pentingnya catatan sejarah sekaligus menggali nilai-nilai kebaikan dari para pendahulu.
“Waras ini ditujukan untuk anak-anak sekolah. Bagaimana nilai-nilai kebaikan para pendahulu maupun peristiwa penting bisa dijelaskan, dilestarikan, dan terutama tersampaikan kepada generasi muda,” ujarnya di Surabaya, Kamis.
Konsep wisata dipilih agar penyampaian informasi sejarah tidak monoton sehingga para pelajar bisa lebih mudah memahami karena dikemas dengan menarik.
Menurut Tiat, pentingnya edukasi kearsipan makin terasa di era digital dan post truth, ketika informasi berlimpah namun tak selalu benar.
Melalui Galeri Waras, pelajar bisa melihat langsung berbagai koleksi arsip penting, mulai foto para pahlawan Jawa Timur, presiden, hingga dokumentasi bangunan bersejarah seperti Gedung Negara Grahadi dan perkembangan moda transportasi masa lampau.
“Selama ini arsip sering dianggap hanya tumpukan berkas yang tidak rapi. Padahal arsip adalah catatan peristiwa penting yang bernilai sejarah. Itulah yang ingin kami tanamkan,” katanya.
Disperpusip Jatim berharap program Waras dapat menjadi media pembelajaran alternatif yang mampu membangun kesadaran sejarah dan karakter kebangsaan generasi muda secara lebih menarik, relevan, dan dekat dengan keseharian mereka.
Lanjutnya, program ini dikemas sesuai dengan gaya Gen Z dan dibuat dengan menarik dan gembira sehingga lebih mudah menyisipkan edukasi terkait arsip kuno koleksi Perpus Jatim.
Para program Waras ini para pelajar juga akan diajak keliling ke Galeri Arsip di Jagir, Perpustakaan Daerah, serta satu destinasi tambahan sesuai pilihan seperti Museum Tugu Pahlawan, atau Museum Penerbangan.
Sementara itu, salah satu rombongan yang memanfaatkan program Waras dari MA Roudhotul Banat Sepanjang Sidoarjo mengaku senang dengan program ini.
Ketua Rombongan dan Guru, Ahmad Khudori menegaskan kegiatan ini sebagai upaya untuk mengenalkan pada sejarah dan sebagai langkah memperkaya literasi siswa.
"Perpus Jatim ini terbaik. Fasilitasnya lengkap, buku lengkap apalagi pembelajaran arsip kuno khususnya catatan ulama dan upayanya dalam menyebarkan ajaran agama," katanya.
