Madiun - Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar di Depot Pertamina Madiun, Jawa Timur, jelang akhir tahun 2012 telah melebihi kuota yakni 4 persen dan 10-11 persen. "Secara umum memang terjadi over kuota. Untuk BBM bersubsidi jenis premium terjadi over hingga 4 persen dari jatah, sedangkan solar secara rata-rata terjadi over 10 hingga 11 persen," ujar Sales Representatif Depot Madiun Pertamina Unit Pemasaran V Surabaya, Muhammad Farid Akbar, kepada wartawan, Selasa. Bahkan, lanjutnya, konsumsi solar di wilayah Kabupaten Madiun dan Ponorogo telah over 15 hingga 20 persen akibat tingginya kebutuhan para petani untuk menyalakan mesin pompa disel pada sumur-sumur pantek saat musim kemarau lalu. "Konsumsi tertinggi tercatat saat musim kemarau lalu yakni sejak bulan Juni hingga September. Permintaan solar bisa mencapai 700-750 kilo liter per hari untuk operasional petani," terangnya. Adapun kuota premium di wilayah Depot Pertamina Madiun yang meliputi Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Ponorogo, Pacitan, Ngawi, dan Ngnjuk, hingga akhir tahun mencapai 403.525 kilo liter (KL). Sedangkan kuota solar mencapai 204.621 kilo liter (KL). Meski terjadi over kuota, Farid menyatakan suplai BBM bersubsidi ke SPBU masih berjalan normal seperti biasa sesuai permintaan. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk hemat menggunakan BBM, terlebih yang bersubsidi. "Selain itu, kami juga berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan masing-masing pemerintah daerah untuk membantu mengawasi pendistribusian BBM bersubsidi. Hal ini agar jangan sampai terjadi kelangkaan atau penyalahgunaan," kata dia. Farid menambahkan, meski terjadi peningkatan konsumsi, stok yang dimiliki oleh Depot Pertamina Madiun sangat mencukupi. Saat ini stok premium dan solar mencapai kisaran 3.000 KL. Sedangkan pada keadaan normal, tiap hari konsumsi solar oleh masyarakat di wilayah pemasarannya adalah sekitar 300 KL hingga 400 KL, serta premium sekitar 800 KL. (*)
Konsumsi BBM Bersubsidi di Madiun Lebihi Kuota
Selasa, 4 Desember 2012 15:35 WIB