Bojonegoro - Bulog Subdivre III Bojonegoro masih tetap melakukan pembelian beras dan gabah dengan perolehan mencapai 188 ribu ton setara beras, jauh di atas prognosa sebesar 152 ton setara beras pada 2012. Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Damin Hartono, Rabu mengatakan, perolehan sebanyak 188 ribu ton setara beras itu merupakan pengadaan di wilayah kerjanya di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, per 31 Oktober. Prinsipnya, lanjut dia, sepanjang masih ada kontraktor yang mengajukan permohonan kontrak pengadaan beras dan gabah tetap akan dilayani. "Saya tidak akan menolak pengajuan kontrak pengadaan. Tapi kalau saat ini yang berjalan hanya sekitar 10 kontraktor dengan pemasukan sekitar 500 ton setara beras/harinya," katanya. Padahal, jelasnya, pada awal pengadaan melibatkan 170 kontraktor mulai gabungan kelompok tani (gapoktan), koperasi, juga yang lainnya, dengan pemasukan bisa sekitar 2.000 ton/hari, pada musim hujan lalu. Menurunnya jumlah beras dan gabah di dalam pengadaan itu, menurut dia, karena panen di tiga kabupaten yang masuk wilayah kerjanya itu, sudah hampir rampung. "Meski panen rampung, kami tetap membuka pembelian beras dan gabah hingga tutup tahun," katanya. Ia menjelaskan perolehan pengadaan sebesar 188 ribu ton setara beras itu, sebagian disimpan di 40 gudang milik masyarakat. Hal itu dengan alasan bahwa jumlah yang diperoleh melampaui kapasitas gudang yang dimiliki bulog di lima lokasi yaitu di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan yang kapasitasnya hanya sekitar 52 ribu ton setara beras. Mengenai harga beras, jelasnya, di pasaran umum, saat ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan harga pembelian pemerintah (HPP) Rp6.600/kilogram.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012