Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur mengajak kolaborasi lintas sektor untuk membangun daerah setempat yang memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tinggi di Jawa Timur.

"Tahun ini APBD Kabupaten Bojonegoro menempati peringkat kedua di Jawa Timur, namun anggaran tinggi saja tidak cukup karena perlu kolaborasi dan sinergi antar lintas sektor untuk pembangunan daerah," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Bojonegoro, Achmad Gunawan, Kamis.

Gunawan menyampaikan, sekarang ini Pemkab Bojonegoro sedang menyiapkan masterplan agar pembangunan daerah dapat merata dan berkelanjutan.

Menurut dia, pembangunan di wilayah selatan dan wilayah utara Bojonegoro masih belum merata, sehingga kondisi tersebut berdampak pada ketimpangan ekonomi yang harus diselesaikan.

"Hari ini kita akan memastikan bagaimana bersinergi dan bekerja bersama untuk pembangunan Bojonegoro yang merata dan berkelanjutan," terangnya.

Pelaksanaan sinergi Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat (PPM) tersebut diselenggarakan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama Satuan Kerja Khusus Industri hulu (SKK) Migas sebagai bagian dari penyelarasan program.

Perwakilan SKK Migas wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara, Cindy Koeshardini mengatakan, sinergi yang baik ini harus terus dilakukan. Pasalnya industri hulu migas di Lapangan Banyu Urip telah berkontribusi pada pembangunan nasional, termasuk Kabupaten Bojonegoro pun harus merasakan manfaatnya.

Dijelaskan Cindy, PPM dengan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan berbeda mulai dari sumber pendanaan sampai implementasinya. Sehingga PPM tergantung pada operasional operator di lapangan yang menyebabkan pelaksanaan PPM diprioritaskan pada masyarakat sekitar wilayah operasi.

“Tentu PPM jauh lebih kecil nilainya dibanding APBD dan PPM tidak untuk menggantikan peran pemerintah. Namun Selain harus tepat sasaran, penerima program harus menjadi pemeran aktif dalam pelaksanaannya," katanya.

Hadir dalam kegiatan tersebut Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro, Camat dan Kepala Desa di wilayah rong 1 EMCL. Serta perwakilan lembaga swadaya masyarakat dan organisasi kemasyarakatan lainnya berpartisipasi menjadi peserta diskusi.

Pewarta: Muhammad Yazid

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025