Sumenep - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumenep mengkhawatirkan rendahnya harga rumput laut pada tahun ini akan mengakibatkan turunnya minat warga setempat membudidayakan komoditas tersebut.
Staf Bidang Agribisnis Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumenep, Joni Hariyanto, Rabu menjelaskan, sebagian besar pembudi daya menjual rumput lautnya dalam bentuk mentah atau basah.
"Untuk sementara pada tahun ini (Januari-Juli), harga rata-rata rumput laut hanya Rp750 per kilogram dalam bentuk basah. Harga tersebut di bawah rata-rata pada 2011 lalu yang mencapai Rp1.200 per kilogram. Kami khawatir rendahnya harga jual rumput laut itu menurunkan minat warga untuk membudidayakan komoditas tersebut," ujarnya di Sumenep.
Harga rata-rata rumput laut basah pada tahun ini, kata dia, merupakan yang terendah sejak 2010 lalu.
"Itu harga rata-rata. Artinya, memang masih ada rumput laut yang dihargai di atas Rp750 per kilogram. Pada 2010, harga rata-rata rumput laut Rp1.500 per kilogram dalam bentuk basah, dan Rp1.200 pada 2011 lalu," ucapnya.
Ia juga mengemukakan, warga Sumenep yang membudidayakan rumput laut tersebar di 14 kecamatan, dengan rincian delapan kecamatan di wilayah daratan dan enam kecamatan kepulauan.
"Sejak beberapa tahun lalu, produksi rumput laut di Sumenep merupakan yang tertinggi di Jawa Timur. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong DKP Sumenep untuk mempertahankan produksi rumput laut tersebut," paparnya.
Sesuai data di DKP Sumenep, produksi rumput laut pada 2010 lalu sebanyak 500.775,10 ton dalam bentuk basah dan 2011 sebanyak 533.706,37 ton.
"Sementara untuk tahun ini (Januari-Juni), produksi rumput laut di Sumenep baru mencapai 265.092,95 ton. Semoga saja produksi rumput laut terus meningkat," kata Joni. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012