Bojonegoro - Para sopir dan awak bus trayek Bojonegoro-Surabaya dan Tuban-Surabaya, Jatim, mogok jalan menuntut bus trayek Semarang, Jateng-Surabaya, masuk ke Terminal Tambak Osowilangun, Surabaya, bukan di Terminal Purabaya, Sidoarjo. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Terminal Rajekwesi Dinas Perhubungan Bojonegoro Edy Subroto, Senin, mengatakan, aksi mogok jalan yang dilakukan sopir dan awak bus itu, dengan tuntutan yang sama dengan sebelumnya yakni bus Semarang-Surabaya, harus berhenti di Terminal Purabaya. Tuntutan itu, lanjutnya, sesuai dengan keputusan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan yang menyebutkan bus Semarang-Surabaya, mulai 1 Mei lalu, pemberhentian terakhirnya di Terminal Purabaya, bukan Tambak Osowilangun. "Kami dengan enam perwakilan awak bus sekarang ini ke Surabaya, untuk membahas bersama jajaran Pemkot Surabaya dan Dishub Jatim," katanya, menjelaskan. Menurut dia, awak bus Bojonegoro-Surabaya dan Tuban-Surabaya, mengancam akan tetap melakukan aksi mogok jalan kalau bus Semarang-Surabaya, tidak masuk terminal Tambak Osowilangun. Masalahnya, lanjutnya, selain tidak memenuhi trayeknya, bus Semarang-Surabaya yang masih tetap berhenti di Terminal Tambak Oso itu, merugikan bus trayek Bojonegoro-Surabaya dan Tuban-Surabaya. "Tidak beroperasinya bus, tidak ada penumpang di Terminal Rajekwesi ke arah Surabaya yang terlantar, sebab mereka bisa naik mobil penumpang umum (MPU)," ucap petugas Terminal Rajekwesi Bambang, menjelaskan. Ia menyebutkan, ada 82 MPU yang beroperasi, untuk mengangkut penumpang di Terminal Rajekwesi ke arah Surabaya dengan harga karcis Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per penumpang. Bambang menjelaskan, awak bus melakukan mogok jalan dari arah Surabaya menuju Bojonegoro, sejak Minggu (3/6) pukul 14.00 WIB dan dari arah Bojonegoro ke Surabaya, bus tidak melayani penumpang sejak pukul 18.00 WIB, hingga sekarang ini. "Jumlah bus trayek Bojonegoro-Surabaya, yang beroperasi setiap hari, ada sekitar 173 bus dan dari arah Tuban 75 bus. Karena mogok jalan, di Terminal Tambak Owowilangun ada sekitar 100 bus yang di parkir di sana," jelasnya. Sebelum itu, awak bus Semarang-Surabaya, juga pernah melancarkan aksi mogok jalan dengan memarkir busnya di Terminal Tambak Osowilangun, setelah keluar keputusan Dirjen Kementerian Perhubungan yang berisi perubahan trayek bus Semarang-Surabaya. Alasan mereka, Terminal Tambak Osowilangun, dinilai kurang memadai untuk menampung bus Semarang-Surabaya, di antaranya fasilitas kamar mandinya buruk.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012